Kudus, Radiosuarakudus.com- Untuk menghindari keracunan makanan atau jajanan bagi siswa SD, pihak sekolah diminta untuk membuat kantin. Karena dengan memiliki kantin sendiri maka kontrol dan pengawasan bisa lebih mudah. Sehingga keracunan makanan, akan dapat dihindari. Kasus terkahir adalah 20 siswa kelas 4 SD 4 Honggosoco keracunan jajanan.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kudus dr Hikari mengatakan, sebenarnya DKK sudah melakukan sosialisasi terkait makanan atau home industri. Tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya kasus keracunan, termasuk cara membuat dan bahan campurna yang aman juga sudah disosialisasikan.
Paling sulit memang mengawasi pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekolah, pernah ada yang akan dibina, namun ternyata tidak mangkal di sekolah karena pindah. Adanya paguyuban PKL sekolah juga sangat membantu, karena memudahkan sosialisasi.
Namun, pihaknya mengimbau sekolah untuk memiliki kantin sekolah yang menjual makanan atau jajanan kepada siswa. Tujuan agar makanan dan jajanan bisa dikontrol dan kebersihannya juga bisa terjadi.
Sementara untuk 20 siswa SD 4 Honggosoco yang mengalami keracunan bisa dikatakan keracunan kategori ringan. Karena tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit dan sekitar pukul 17.00 semua siswa diperbolehkan pulang.
Artinya tingkat keracunannya ringan, karena puskesmas sudah bisa mengatasinya. Apalagi sekitar pukul 13.00 pada hari mereka keracunan, siswa sudah ada yang makan. Ketika ada yang makan, maka gejala keracunan mual dan pusing sudah berkurang. (Roy Kusuma -RSK)
