MRC GELAR AKSI TOLAK EKSPLOITASI AIR DI PEGUNUNGAN MURIA

hari Bumi

Kudus, Radiosuarakudus.com – Sebanyak belasan aktivis lingkungan hidup dari MRC Indonesia kabupaten Kudus, Rabu 22 April 2015 melakukan aksi dalam menolak eksploitasi air di pegunungan Muria. Aksi yang digelar di alun – alun Kudus ini dimulai pada pukul 09. 00.

Para pengunjuk rasa yang berjumlah belasan itu juga mengusung poster bertuliskan “Selamatkan air di Pegunungan Muria dan Kendeng”.

Menurut koordinator aksi dari Muria Research Center (MRC)Vijai Murdiono, aksi ini sengaja digelar bersamaan dengan Hari Bumi untuk mengajak masyarakat di Kaupaten Kudus untuk memanfaatkan air secara bijak. Pemanfaatan air secara berlebihan, kata dia, justru merugikan masyarakat untuk jangka panjang.

Oleh karena itu, eksploitasi air di kawasan Pegunungan Muria dan Kendeng harus ditolak, karena merupakan daerah tangkapan air. Jika dieksploitasi secara besar-besaran dikhawatirkan masyarakat setempat nantinya tidak bisa lagi menikmati air bersih.

Apalagi, lanjut dia, air merupakan komponen penting dalam kehidupan karena setiap hari manusia menggunakan air untuk minum, mencuci, memasak, mandi  dan kebutuhan lainnya. Bahkan, sekitar 75 persen jaringan tubuh manusia terdiri atas air.

Menurut dia, air boleh dimanfaatkan, namun tidak bisa dimiliki. Berdasarkan hasil riset Khasan pada tahun 2015 di Pegunungan Muria, kata dia, air dijual per tangki ukuran 5.000 liter sebesar Rp.20.000 dan ukuran 7.000 liter seharga Rp.25.000.

Setiap harinya, terjual hingga 16 rit pada musim kemarau, sedangkan musim hujan antara enam hingga delapan rit. Untuk keuntungan bersihnya, bisa mencapai Rp. 5 juta hingga Rp. 6 juta

You may also like...

Comments are closed.