Kudus, Radiosuarakudus.com- Selain pakaian adat Kudus yang selama ini hanya digunakan untuk acara-cara seremonial atau penyambutan tamu, juga ada pakaian pengantin adat Kudus
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus Yuli Kasianto mengatakan, baju adat Kudus butuh gebragan baru supaya lebih dikenal masyarakat luas bahkan hingga nasional. Salah satunya dijadikan pakaian pengantin.
Dikatakannya, dirinya merespon positif, bila sudah ada perias yang mulai mengembangkan inovasi baju untuk pengantin adat Kudus. Namun, perlu diketahui baju tersebut memiliki filosifi sehingga penggunaannya harus pas dan tanpa menghilangkan unsur-unsur utama dari pakaian tersebut.
Setidaknya bisa berkonsultasi dengan ahli budaya Kudus yang memahami tentang pakaian pengantin adat Kudus. Sejauh ini pengembangan tersebut cukup baik dan mengangkat Kudus ke daerah lain.
Yuli juga menerangkan, pakaian Adat Kudus tidak bisa diklaim pihak luar, ini milik pemkab karena sebagai budaya. Bila ada perias yang menggunakan baju adat tersebut, tidak bisa dijadikan hak paten, dan siapa saja bisa menggunakan.
Menurutnya, status pakaian Adat Kudus masih perlu tinjauan kembali karena masih berbentuk peraturan bupati (Perbud) atau sudah peraturan daerah (Perda). Dan, kendala sekarang, aksesoris pakaian Adat Kudus sudah semakin langka, seperti caping hanya satu orang yang bisa membuat dengan usia yang sekarang ini sudah lanjut dan tidak ada generasi penerusnya.
Inilah perlu menjadi perharian semua pihak, sehingga bila sudah menjadi Perda harus ada kegiatan rutinitas, salah satunya pengembangan menjadi baju pengantin. (Roy Kusuma – RSK)
