Pamsimas Di Kudus Sudah Ada Di 78 Desa

Kudus, Radiosuarakudus.com- DI Kudus sampai saat ini sudah ada 78 desa yang memiliki Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Namun ada dua desa yang Pamsimasnya tidak berfungsi, yakni Desa Glagahwaru (Undaan) serta Desa Klaling (Jekulo). Tahun ini setidaknya ada 6 desa yang mendapat hibah APBD 2019 untuk Pamsimas. Hal itu diungkapkan Kabid Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD) Kabupaten Kudus, M. Fitriyanto, Senin 25 Nopember 2019.

Keenam desa itu adalah Desa Getasrabi (Gebog), Desa Kaliwungu (Kaliwungu), Desa Setrokalangan (Kaliwungu), Desa Kedungdowo (Kaliwungu), Desa Ternadi (Dawe) serta Desa Loram Wetan (Jati). Untuk pembangunan sumur bor di Desa Getasrabi, Desa Kaliwungu, Desa Strokalangan dan Desa Kedungdowo lanjut dia, anggaranya per desa adalah Rp. 220 juta. Sementara untuk peningkatan pamsimas yang sudah ada di Desa Ternadi dan desa Loram Wetan masing – masing dianggarkan Rp. 90 juta dan Rp. 71 juta.

Saat ini imbuh Fitrianto, masih dalam tahap pembangunan sumur bor dan diakhir Desember semua sudah harus selesai. Untuk satu sumur bor lajut dia, mampu digunakan 300 sasaran rumah tangga. Sedangkan untuk tahun depan kata Fitrianto, pihaknya sudah mengusulkan pamsimas bagi 10 desa dengan sumber APBN dan 4 desa dari sumber APBD.

Untuk yang diusulkan dengan sumber dana APBN tahun 2020 mendatang adalah Desa Hadipolo (Jekulo), Desa Ngembal Kulon (Jati), Desa Bulungcangkring (Jekulo), Desa Terangmas (Undaan), Desa Tergo (Dawe), Desa Klumpit (Gebog), Desa Sidorekso (Kaliwungu), Desa Terban (Jekulo), Desa Prambatan Lor (Kaliwungu) serta Desa Menawan (Gebog).

Sedang usulan yang menggunakan sumber dana APBD Kudus 2020 adalah Desa Lambangan (Undaan), Desa Papringan (Kaliwungu), Desa Jepang Pakis (Jati) serta Desa Samirejo (Dawe). Pengusulan Pamsimas ini kata Fitrianto, ada yang jenis pembangunan baru, peningkatan dan perluasan. Untuk besaran anggaran melalui APBD adalah sebesar Rp. 220 juta, sedangkan yang melalui APBN antara Rp. 220 – 255 juta.

Harapannya kata Fitrianto, dengan adanya Pamsimas baik yang sudah ada maupun yang akan dilakukan pembangunan baru, peningkatan dan perluasan dibeberapa desa itu, dapat mengurangi masalah kekeringan dan kekurangan air bersih. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.