Kudus, Radiosuarakudus.com- Puluhan pedagang di pasar Prapat Desa Mejobo Kecamatan Mejobo, Selasa 19 Maret 2019 memprotes atas pembagian lapak ke Dinas Perdagangan Kudus. Protes ini terjadi ketika Kabid Pengelolaan Pasar Andi Imam Santoso dan Kasi Pasar Daerah Moch Kaden dan Kepala Desa Mejobo Abdul Haris mengunjungi Pasar Prapat tersebut.
Salah seorang pedagang, Yanti mengatakan kejadian ini sebetulnya dipicu oleh ketidakpuasan oknum pedagang karena tempatnya tidak dapat berdampingan. Oknum itu kata Yanti, sebelum pasar Prapat ini dibangun memang memiliki dua tempat. Setelah dilakukan pengundian, oknum pedagang itu ternyata saat pengundian tidak memasukkan satu berkas tetapi dua berkas. Sehingga ketika diundi maka los yang diterima tidak dapat berdampingan.
Sebetulnya lanjut Yanti, pihak Dinas Perdagangan sudah mensosialisasikan terkait masalah pengundian kepada para pedagang sebanyak dua kali. Dirinya dan teman – teman pedagang lainnya sudah diminta oleh dinas agar yang sebelumnya memiliki dua atau lebih los untuk melaporkan. Sehingga bila diundi maka losnya akan berdampingan.
Masih kata Yanti, karena mendapatkan los yang tidak berdampingan itu, oknum pedagang tersebut mempengaruhi pedagang lainnya agar dilakukan undian ulang. Tentu saja banyak yang menolak, apalagi dari hasil undian kemarin banyak pedagang yang sudah puas karena mendapatkan tempat yang dianggap sudah strategis.
Sementara itu Kabid Pengelolaan Pasar pada Dinas Perdagangan Kudus, Andi Imam Santoso mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari solusi. Dan dia yakin akan ada jalan keluar. Ditegaskan olehnya, semua pedagang yang biasa berjualan di pasar Prapat akan mendapatkan tempat. Dan dia tidak akan memasukkan pedagang baru. Untuk itu, dia meminta kepada pedagang yang merasa belum mendapatkan tempat agar bersabar, karena semua pedagang nantinya dapat berjualan dilokasi yang baru dibangun ini. (Roy Kusuma – RSK)
