Pelajar Harus Jeli Dan Tidak Latah Menyebar Berita Hoax

Kudus, Radiosuarakudus.com- Puluhan pelajar SMA/SMK mengikuti seminar literasi media. Mereka mendapatkan beragam materi, salah satunya beria hoax yang sekarang ini mudah dijumpai di media sosial (medsos) dan lainnya.

Dalam acara ini hadir tiga narasumber, yakni kepala Kesbangpol Eko Hari Djatmiko, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah, Setiawan Hendra Kelana dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, Amir Machmud.

Eko menjelaskan, pelajar harus peka terhadap pemberitaan dan update informasi. Tidak hanya berita dalam medsos tapi juga media eletronik, cetak dan menyiaran radio. Belum tentu semua yang diberitakan benar, jadi harus jeli.

Dikatakannya, dia yakin para pelajar melek gadget dan update terkini. Berita hoax bisa memecah belah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga sebagai pelajar yang berwawasan luas dan berpendidikan tidak perlu ikut memperkeruh dengan komen-komen yang tidak jelas.

Dia menjelaskan, pelajar dibekali rasa nasionalisme di sekolah. Wajib hafal isi Pancasila dan dasar-dasar negara serta lainnya yang berhubungan dengan NKRI. Pada kesemapatn itu, Eko melakukan tes kepada siswa untuk maju kedepan mengucapkan isi Pancasila dan Sumpah Pemuda.

Ternyata ada tiga siswa yang berhasil mengucapkan dengan lancar dan benar.  Eko mengatakan, ini baru pelajar yang cinta NKRI. Dia juga berpesan supaya tidak mempercayai berita-berita yang isinya SARA dan mengajak kebencian.

Sementara itu, Komisioner KPID Setiawan Hendra Kelana menerangkan, saat ini melarang penyiaran lagu-lagu dangdut yang mengandung konten pornografi dan belum tentu film kartun itu aman, ada yang mengisahkan dengan berkelahian, dan ini tidak mendidik.

Ditegaskannya, orang tua di rumah wajib mendampingi anak nontin televisi, meski film kartun sekalipun. Unsur-unsur kekerasan pasti ada dan harus diberikan pengertian. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.