Pemkab Dianggap Kurang Peduli Terhadap Seni Teater

festival-teater-pelajar-2016-di-kudus-5

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Selama ini kasus degradasi moral para pelajar selalu menghiasi berita – berita ditelevisi, koran dam media lainnya. Tawuran antar pelajar, penganiayaan siswa kepada gurunya serta perbuatan – perbuatan lain yang tidak mencerminkan pelajar selalu menghiasi media di tanah air.

Salah satu ektrakurikuler yang dipandang mampu untuk membentuk karakter anak adalah dengan teater. Menurut waka kurikulum SMK Duta Karya, Supriyanto, Jum’ at 25 Nopember 2016 dalam jumpa pers mengatakan hal itu.

Dikatakannya, salah satu ektrakurikuler yang menjadi favorit disekolahnya sejak berdiri 8 tahun silam ini adalah seni teater. Bahkan dari pantauanya, siswanya yang sebelumnya pemalu, kurang percaya diri serta rendah diri, saat bergabung dengan ekstrakurikuler teater bisa menjadi anak yang mandiri dan percaya diri.

Bahkan kata Supriyanto, seni teater yang diberi nama Apresiasi Soesastra Teater Kudus ( APOTIK) ini sudah sering meraih penghargaan karena prestasinya. Beberapa trofi kemenangan juga sudah banyak dikumpulkan dengan segudang prestasi yang ditorehkan oleh anak – anak didiknya.

Termasuk juara nasional yang diraihnya pada tahun 2009, 2010 serta tahun 2016 yang berlangsung di Semarang yang diselenggarakan oleh guru – guru se Indonesia.

Bahkan belum lama ini, teater Apotik juga meraih juara umum dalam Festival Teater Pelajar (FTP) 2016 yang diadakan oleh Djarum Foundation. Dalam FTP 2016 ini, teater Apotik meraih predikat sebagai teater terbaik pertama dengan judul “Selat Pemisah”.

Selain itu, Pemeran Utama Pria Terbaik juga diraih siswanya yakni Arjuna Aqnianto Wibowo, kemudian Pemeran Pembantu Pria Terbaik yang diraih Dwi Aji Leksono dan Penata Artistik Terbaik yang diraih M. Fadlli Mubarok.

Dikatakannya, tawaran untuk tampil juga pernah disampaikan oleh negara Brunai Darussalam. Namun karena terbentur biaya, maka hal itu dibatalkan. Selain Brunei, tawaran untuk tampil juga pernah diberikan dari kota Bandung dan Bali.

Sementara itu pelatih teater Apotik, Zaini Yessy meambahkan, sampai saat ini perhatian pemkab untuk sekolah – sekolah yang memiliki teater dirasa kurang.

Padahal kata Zaini, di Kudus ada 54 sekolah yang memiliki ektrakurikuler teater. Zaini berharap, pemkab lebih peduli lagi kepada sekolah – sekolah yang memiliki seni teater.

Karena saat ini di Kudus sedang marak seni teater, selain disekolah dikarang taruna dibeberapa desa juga ada kelompok seni teater. Dia berharap, pemkab Kudus dapat mewadahi seni teater yang ada.   (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.