Kudus, Radiosuarakudus.com – Sejumlah aktivis dari beberapa elemen masyarakat, Jum’ at 27 Juni 2014 melakukan aksi dengan menggelar tenda keprihatinan di alon – alon Kudus.
Tenda keprihatinan ini sebagai wujud sikap menyayangkan pihak pemkab Kudus yang tidak tegas dalam menindak café karaoke yang menjamur di Kudus.
Menurut koordiantor aksi, Ahmad Fikri mengatakan, dirinya menyesalkan sikap pemkab yang tidak bisa menindak keberadaan café karaoke dengan bilik – bilik didalamnya. Karena café karaoke dengan bilik – bilik didalamnya, tentunya akan dijadikan tempat mesum serta bisa jadi pesta miras.
Diakuinya, memang selama ini alasan sulitnya menindak café karaoke karena belum adanya aturan atau perda yang mengatur hal itu. Namun kata dia, pemkab bisa melakukan penindakan berdasarkan ijin pendirian café.
Karena perijinan café hanya sebagai tempat makan bukan malah membuat bilik – bilik untuk tempat karaoke.
Selain itu, banyak pemandu karaoke (PK) yang dipekerjakan. Sehingga, yang terjadi aka ada transaksi sex. Untuk itu, dia meminta pemkab agar lebih tegas lagi dalam melakukan penindakan terhadap café dengan fasilitas karaoke yang tidak sesuai dengan perijinannya, khususnya café yang memiliki bilik – bilik dengan cahaya remang – remang.
Ditegaskan oleh Ahmad Fikri, jangan sampai Kudus yang disebut sebagai kota wali dan kota suci berubah imaj menjadi kota karaoke.
