Perselingkuhan Sebagai Penyebab Angka Perceraian Tertinggi di Kudus

Kasus Perceraian

Kudus, Radiosuarakudus.com – Kasus perceraian di Kudus saat ini trendnya mulai mengalami pergeseran, dulu orang bercerai disebabkan karena faktor ekonomi paling banyak kasusnya. Sekarang justru yang berkecukupan materi dan penghasilan mumpuni banyak yang bercerai.

Hal ini dijelaskan Petugas Informasi dan Pengaduan Pengadilan Agama (PA) Kudus, Muhammad Rofi’, Rabu 14 Januari 2015. Dikatakannya, perceraian yang terjadi sekarang ini kecenderungannya disebabkan gaya hidup. Bukan berarti gaya hidup yang serba kekurangan tapi justru sebaliknya mereka yang berkecukupan.
Dijelaskannya, kasus perceraian yang banyak ditanganinya dikarenakan orang ketiga dan dimulai dari pihak laki-laki yang memiliki wanita idaman lain (Wil) dan rata-rata laki-laki yang berselingkuh itu memiliki penghasilan yang mumpuni.

Dia juga mengatakan, jika sudah memiliki penghasilan mumpuni dan kurangnya benteng keimanan yang kuat maka tergoda dengan pihak ketiga yang akhirnya bisa merusak rumah tangga.

Hampir 50 persen faktor tersebut menyebabkan perceraian dan 50 persennya lagi memang dari faktor laki-laki tidak bertanggung jawab menafkahi istri dan anaknya karena tidak memiliki penghasilan, pengangguran dan lain sebagainya yang pada intinya kurangnya ekonomi.

Data tahun 2014, ada sekitar 1.212 kasus yang ditangani oleh PA Kudus dan perkara gugatan permohonan jumlahnya mencapai 131, jadi total ada 1.342 kasus. Rofi’ mengatakan, PA menangani sekitar 34 kasus, namun yang populer dimasyarakat memang kasus perceraian. Jika dilihat dari kasus perceraian se Karisidenan Pati, angka percerian di Kudus paling rendah. (Roy)

You may also like...

Comments are closed.