Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk Urea

Urea

Kudus, Radiosuarakudus.com  – Petani di Kecamatan Mejobo, mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk urea di sejumlah tempat penjual eceran di daerah setempat.

Pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mejobo, Masiran, Jum’at 11 April 2014, mengakui, sejak dua pekan ini para petani yang tergabung dalam Gapoktan kesulitan mendapatkan pupuk urea. Padahal, para petani sudah mulai tanam padi dengan usia antara satu pekan hingga dua pekan. Dengan usia tanam saat ini, kata dia, sudah saatnya melakukan pemupukan pertama.

Untuk setiap hektare tanaman padi, butuh pupuk urea hingga 3,5 kuintal. Akan tetapi, hingga kini belum juga tersedia pupuk urea di sejumlah pedagang pupuk resmi.

Petani lainnya, kata dia, juga mengeluhkan permasalahan serupa, karena sudah saatnya melakukan pemupukan, namun belum juga ada pupuk.

Karena tidak mengetahui permasalahannya, kata dia, dirinya juga tidak bisa memberikan jawaban yang pasti kepada mereka, mengingat belum mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan apakah karena proses distribusinya ke pengecer atau persoalan lain.

Apabila persoalan ada pada distributor, dia berharap, pihak terkait segera mencarikan solusi, karena 400 hektare lahan pertanian milik petani yang tergabung dalam Gapoktan membutuhkan pupuk urea.

Menanggapi keluhan petani tersebut, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Budi Santoso mengakui, saat ini distributor pupuk urea untuk Kecamatan Mejobo, Bae dan Gebog mengundurkan diri sebagai distributor sehingga berdampak pada distribusi pupuk di lapangan.

Terkait pengganti distributornya yang mengetahui tentunya dari Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus. Ia berharap, segera ada penggantinya sehingga kebutuhan pupuk petani tidak terganggu.

Diakuinya, banyak petani memang berulang kali menanyakan permasalahan pupuk tersebut kepada pihaknya.

Awalnya, distributor pupuk pusri di Kudus terdapat tiga distributor, yakni PT Giri Loji dengan wilayah Kecamatan Undaan dan Kaliwungu, CV Abadi Jaya Mandiri untuk wilayah Kecamatan Jati, Kota, Jekulo, Dawe, dan Gebog. serta KSU Bina Mitra Mandiri untuk Kecamatan Bae dan Mejobo.

Kemudian pada Februari 2013 terjadi perubahan, KSU BMM bertugas mendistribusikan pupuk bersubsidi ke Kecamatan Mejobo, Bae, Gebog, Kaliwungu, Jati dan Undaan. Sementara untuk Kecamatan Kota, Jekulo dan Dawe diserahkan kepada CV Fortuna.

Kelangkaan pupuk yang terjadi di Kecamatan Undaan sempat membuat sejumlah petani protes atas peristiwa tersebut, kemudian distribusi pupuk untuk Kecamatan Kaliwungu, Jati dan Undaan digantikan oleh distributor Wahyu Abadi Utama.

Berdasarkan keterangan dari Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, KSU BMM yang sebelumnya menyuplai pupuk untuk Kecamatan Mejobo, Bae dan Gebog mengajukan surat pengunduran diri per 10 April 2014 sehingga saat ini belum ada pengganti dan berdampak terjadinya kelangkaan pupuk urea di Kecamatan Mejobo.

You may also like...

Comments are closed.