Kudus, Radiosuarakudus.com- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kudus siap mendampingi terduga pelaku AW, (35) guru yang berbuat asusila terhadap muridnya di salah satu SMP di Kecamatan Undaan. Kasus dugaan asusila ini akan diselidiki lebih lanjut kebenarannya.
Ketua PGRI Kudus Ahadi Setiawan menyatakan pihaknya akan mengkroscek kebenaran dugaan kasus asusila tersebut. Sebelumnya pihak terduga pelaku telah meminta pendampingan menuntaskan kasus tersebut.
Lebih lanjut, pihak PGRI Kudus akan meminta keterangan dari terduga pelaku AW dan korban berinisial E. Rencana pada Rabu (28/9) akan mendatangi kedua belah pihak.
“Besok saya akan temui, karena ini masalahnya belum jelas dan hanya sebatas dugaan saja,” katanya.
Wawan menambahkan, jika kasus itu tidak terbukti kebenarannya maka pihaknya akan mengambil langkah lebih lanjut. Pihak PGRI akan berkonsultasi kepada pihak yang berkompeten.
Dari pemberitaan sebelumnya, Kepala Sekolah berinisial J mendapatkan laporan tindakan asusila dari orangtua E dan pria berinisial W. Dari laporan itu, W memberikan bukti rekaman suara AW dan E.
Kepala sekolah mengkroscek lebih dalam kebenaran laporan itu. Pasalnya ada dua versi keterangan yang berbeda dari korban. Saat ditanya oleh pihak sekolah, korban tidak mendapat tindakan asusila dari AW. Sedangkan korban memberikan keterangan kepada orangtuanya pernah menjadi korban asusila yang dilakukan oleh AW. Korban diduga pernah diperkosa.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus juga mendalami kebenaran dugaan kasus tersebut.
“Punggung terduga korban ditepok oleh guru dan diminta untuk rajin belajar. Ini kami masih dalami terlebih dahulu, karena ada dua versi keterangan dari korban,” kata Kabid Pendidikan Dasar Moh. Zubaidi.
Terpisah, terduga pelaku AW ( 35) mengaku tidak benar atas tuduhan itu. Ia merasa difitnah dan dirugikan akan tuduhan itu. Sementara hubungan AW adalah paman terduga korban. (Roy Kusuma – RSK)
