Pimpinan BMT Bina Mitra Mandiri Siap Bertanggungjawab Kepada Nasabah

BINA MITRA

Kudus, Radiosuarakudus.com – BMT Bina Mitra Mandiri (BMM) yang ada di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kudus kembali didatangi nasabah. Mereka datang untuk menagih janji karena uang yang disetorkan ke BMM tidak bisa dicairkan beberapa bulan kemarin.

Namun, nasabah hanya ditemui oleh satpam dan dua karyawan. Nasabah dengan karyawan saling beradu argumen untuk menuntut uangnya bisa dikembalikan. Beberapa nasabah mendatangai BMM sejak pukul 08.000 sampai menjelang siang masih juga belum ada hasil yang didapatkan.

Seperti nasabah Syaiful warga Desa Kesambi Kecamatan Mejobo yang ingin mengambil uang tabungannya yang senilai Rp 4 juta namun masih belum juga didapatkan. Sementara nasabah lainny Satrio warga Kelurahan Demangan Kecamatan Kota yang ikut arisan juga belum berhasil mendapatkan uang.

Dengan nada kesal Satrio mengatakan, dirinya ikut arisan dan ketika sudah jatuh tempo, uangnya tidak kunjung dicairkan. Pihak BMM sendiri yang menjanjikan 29 April 2014 tapi masih belum juga diberikan.

Terpisah, pimpinan BMT BMM, Maryoto mengaku akan bertanggung jawab untuk mengembalikan uang para nasabah tapi belum bisa dipastikan sampai kapan waktunya.

Dikatakannya, dirinya saat ini sedang mencari pinjaman uang, namun sudah tidak dipercaya dibeberapa perbankan. Dan saat ini, dirinya tengah mengusahakan mencari investor yang bisa meminjami uang. Dia berharap nasabah tidak panik karena dia berjanji akan tetap bertanggung jawab.

Dia mengatakan, permasalahan ini berasal dari faktor eksternal sehingga membuat masyarakat khususnya nasabah tidak nyaman. Menurutnya, ada pihak yang mempengaruhi masyarakat untuk tidak mempercayai lagi BMT BMM.

Ditambahkannya, penerimaan uang dilakukan bertahap kemarin memang dikhususnya untuk nasabah yang mengikuti arisan. Ada sekitar 150 orang yang sudah diberikan uang tapi jumlahnya seadanya, yakni sekitar Rp 500 ribu.

Dijelaskannya, sebenarnya masih ada aset yang dia miliki. Jumlahnya ada sekitar Rp 14,5 Miliar yang bisa dijadikan cadangan biaya.

Ada sekitar 5000 nasabah BMT BMM yang ingin uangnya dikembalikan. Namun, menurut Maryoto, yang menjadi masalah adalah nasabah yang belum jatuh tempo seperti arisan maupun deposito juga menuntut untuk uangnya dikembalikan.

Selain itu, kredit pinjaman nasabah BMM yang tersalurkan senilai Rp. 25 Miliar dan setelah ada permasalahan tersebut pembayarannya menjadi macet. Maryoto mengungkapkan banyak pula nasabah pinjaman yang berhenti dan tidak sama sekali mau membayar. (Roy)

You may also like...

Comments are closed.