Polres Kudus Siagakan 767 Personel Guna Amankan Arus Mudik dan Arus Balik

MudikKudus, Radiosuarakudus – Polres Kudus, menyiagakan sebanyak 767 personel untuk pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2015. Ratusan personel tersebut, terdiri atas satuan petugas operasional, petugas yang bertugas di pos pengamanan serta personel cadangan.

Hal itu dikatakan Kabag Ops Polres Kudus Kompol Tugiyanto, ketika menyampaikan paparan pada rapat koordinasi lintas sektoral sekaligus kesiapan Operasi Ketupat Candi di ruang Tunggal Panaluan Polres Kudus, Senin 6 Juli 2015.

Selain itu, dalam pengamanan tersebut juga akan didukung instansi samping sebanyak 102 personel. Di antaranya, dari TNI sebanyak 30 personel, Dishubkominfo sebanyak 12 personel, Satpol PP sebanyak 12 personel, Dinas Kesehatan Kudus sebanyak 12 personel, PMK sebanyak 12 personel, Rapi/Orari sebanyak 12 personel, dan Pramuka sebanyak 12 personel.

Personel yang ditugaskan di pos pengamanan, mencapai 250 personel yang akan ditempatkan bersama petugas gabungan dari instansi samping. Dari jumlah tersebut, untuk personel Polisi sebanyak 148 personel dan kekuatan samping sebanyak 102 personel. Adapun jumlah pos pengamanan yang disiagakan, kata dia, sebanyak empat lokasi dan satu pos pelayanan.

Keempat pos pengamanan tersebut, yakni di Pos Pam Swalayan ADA, Pos Pam Kerawang, Pos Pam Matahari, Pos Pam Simpang Tujuh, sedangkan Pos Pelayanan berada di Terminal Induk Jati Kudus. Target Operasi Ketupat Candi, kata dia, para pemudik yang melintas di wilayah Kudus, baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Selain itu, calon penumpang bus di Terminal Induk Jati, pengunjung pusat perbelanjaan, pedagang kaki lima di depan Pasar Bitingan, Pasar Kliwon dan depan Pabrik Djarum Kaliputu. Masyarakat yang merayakan malam takbir dan takbir keliling di seputaran Simpang Tujuh, juga menjadi sasaran pengamanan, termasuk masyarakat yang melaksanakan sholat Idul Fitri serta pengamanan rumah yang ditinggal pemiliknya untuk mudik.

Kerawanan saat Lebaran yang diantisipasi, yakni ancaman teror bom, gangguan pada saat pelaksanaan takbir keliling, pencurian dengan pemberatan di rumah yang ditinggal saat pelaksanaan salat Idul Fitri. Selain itu, kata dia, perkelahian antar kampung, kelompok juga patut diantisipasi. (Roy-RSK)

You may also like...

Comments are closed.