Prihatin Melihat Anak Sekolah Susah Belajar Daring, SeorangTukang Ojek Buka Wifi Gratis

Kudus, Radiosuarakudus.com – Apa yang dilakukan oleh seorang tukang ojek ini memang patut diapresiasi dan diacungi jempol. Pasalnya, dari rasa keprihatinan terhadap anak –anak sekolah yang belajar secara daring disaat pandemi corona ini,  pria paruh baya ini justru memberikan solusi dengan rasa ikhlas membuka wifi gratis dirumahnya. Ketika ditemui dirumahnya, Desa Cendono Dukuh Madu Rt. 02 Rw. 1 kecamatan Dawe, Imam Masruf (60 tahun) nampak masih memakai rompi ojeknya. Pria ini juga adalah ketua paguyuban ojek pasar Piji.

Kepada reporter Radio Suara Kudus, Imam Masruf, Rabu 29 Juli 2020 mengatakan dirinya merasa prihatin melihat para anak – anak tetangganya yang kesulitan belajar secara daring. Dimana didaerah ini memang susah sinyal operator selular . Dari rasa prihatin ini, dirinya berinisiatif membuka jalur wifi secara gratis dan menawarkan kepada anak – anak kurang mampu dan anak yatim piatu untuk belajar daring dirumahnya. Selama sepekan ini sudah ada beberapa anak yang belajar daring dirumahnya.

Meski wifi nya terkadang lemot namun semangat anak – anak untuk belajar daring dirumahnya membuat dia merasa bahagia. Dia berharap anak – anak tetap dapat belajar meski dengan online dirumahnya. Masih kata Imam, per bulan dia hanya mengeluarkan uang Rp. 50.000 untuk wifi gratsinya. Anak – anak dapat belajar secara gratis mulai pagi hingga sore. Awalnya kata dia, hanya 3 – 4 anak saja, tapi kini anak – anak yang memanfaatkan wifi gratis untuk belajar daring sudah mencapai antara 10 – 15 anak.

Untuk pembelajaran online dirumahnya ini kata dia, dirinya juga dibantu oleh anak dan menantunya untuk mendampingi anak – anak dalam belajar. Disini lanjut dia, dirinya hanya memfasiltasi anak – anak yang terkendala keuangan dan anak kurang mampu agar bisa belajar secara online dirumahnya . Imam berharap, agar ada kepedulian dari masyarakat lainnya yang memiliki wifi dirumahnya supaya bisa berbagi dengan anak – anak dilingkungan sekitarnya. Khususnya adalah untuk anak – anak yang kurang mampu.

Bahkan untuk belajar daring dengan wifi gratis dirumahnya bagi anak kurang mampu dan yatim piatu dipromosikan dengan menempel tulisan dimotor ojeknya. Hal itu ternyata menarik perhatian banyak orang sehingga ada yang menanyakannya. Dari sejumlah anak  yang belajar daring dengan memanfaatkan wifi gratis dirumahnya, beberapa diantaranya adalah berasal dari luar dukuhnya.

Salah seorang siswa, Riza Maulida (14 tahun) pelajar kelas IX MTs Sunan Muria mengaku sangat terbantu dengan adanya wifi gratis ini. Karena kendala biaya untuk membeli quota internet dapat teratasi. Sehingga untuk mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh gurunya dapat dikerjakan.

Riza mengaku, setiap kali belajar daring dia mengisi quota internet 2 GB dengan harga Rp. 27.000. Namun justru karena jaringan internet yang tidak bagus, membuat tugas – tugasnya susah diselesaikan. Tapi dengan adanya wifi gratis ini, dia mengaku sangat terbantu. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.