Program DLP Tidak Perlu Dilanjutkan, Rawan Konflik Antar Dokter

DOKTER DLPKudus, Radiosuarakudus.com – Program pemerintah pusat yang akan membuka program dokter layanan primer (DLP) ditolak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena dianggap tidak tepat dan bakal pemicu konflik antar dokter.

Hal ini disampaikan ketua IDI Kudus yang juga dokter spesialis anak Abdul Hakam dalam jumpa pers di kantor IDI Kudus, Senin 24 Oktober 2016. Dikatakannya, DLP bentuknya menempuh pendidikan selama dua tahun, dan dokter yang sudah dinyatakan lulus DLP setara dengan dokter spesialis.

Ditambahkannya, dokter umum melanjutkan pendidikan DLP setelah lulus disamakan dokter spesialis tapi wilayah kerjanya hanya di Puskesmas. Harus menguasai 144 penyakit yang dianggap dokter umum selama ini belum bisa menguasai semuanya, ini jelas memprihatinkan.

Dia mengatakan, program DLP berpedoman Undang-Undang No.20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran, dan alasan pemerintah pusat karena dokter umum dilayanan primer atau Puskesmas sering merujuk sehingga tagihan Jaminan Kesehata Nasional (JKN) membengkak.

Dokter umum yang sudah praktik sebenarnya sudah mengantongi sertifikat surat tanda register (STR) didalamnya sudah termasuk menjadi DLP. Harapannya, program DLP tidak perlu diadakan, cukup memaksimalkan sistem, fasilitas dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khusus dokter.

Hakam mengaku, kalau sampai DLP ini berlanjut maka bisa menimbulkan konflik antar dokter. Karena, yang seharusnya ditangani dokter spesialis bisa ditangani dokter lulusan DLP. Namun, resikonya penangannya dikhawatirkan kurang optimal.

Ditambahkan dokter Hikari Widodo, sekolah dokter diharapkan bisa langsung bekerja dan buka praktik sendiri, kalau ada tambahan DLP maka bisa semakin lama. Sepengetahuannya, kalau belum mengambil DLP maka belum diizinkan buka praktik dan bekerja.

Padahal, ada tingkatan-tingakatan yang harus dipenuhi sebelumnya, seperti setelah sarjana kedokteran mengambil profesi selama dua tahun KOAS, uji kompetensi, magang selama satu tahun, baru dapat sertikat STR, kalau ditambah lagi DLP bisa lama sekolah dokternya. Paling tidak bisa sampai 9 tahun. (Roy-RSK)

You may also like...

Comments are closed.