Rakor Bahas Masalah Kelangkaan Pupuk

Kudus, Radiosuarakudus.com- Masalah dalam distribusi akan ditekan dengan mengefektifkan jadwal distribusi sesuai waktu tanam. Selain itu, pengawasan juga diperketat untuk mengantisipasi adanya aksi curang para pengecer atau toko pupuk.

Hal itu mengemuka dalam rapat koordinasi pembahasan distribusi pupuk antara Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (dispertanpangan), distributor, pengecer, dan gabungan kelompok tani (Gapoktan), di aula Kantor Dinas Perdagangan Kudus, Kamis 16 Nopember 2017.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti menyampaikan, ada banyak masukan dalam rapat koordinasi kali ini, diantaranya adalah pengawasan yang perlu diperketat kepada distributor dan pengecer. ‘Ditegaskannya, nanti semua pengecer akan di cek kemana mereka menjual pupuknya.

Mereka kata dia, harusnya menjual pupuk bersubsidi sesuai RDKK. Jadi harus pakai bukti nota. Selain masalah penjualannya, harga pupuk juga harus sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Sementara itu, Kasi Sarana Prasarana Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan pada Dispertanpangan Kudus,  Ratih Rustyorini mengatakan, kebutuhan pupuk untuk musim tanam pertama (MT 1) ini sebenarnya telah terpenuhi karena adanya realokasi dengan adanya tambahan alokasi pada 3 November lalu.

Tambahan alokasi pupuk tersebut berupa pupuk urea sebanyak 7.500 ton, SP-36 sebanyak 900 ton, ZA 500 ton, dan NPK 3.683 ton. Dengan alokasi tambahan tersebut, maka total alokasi pupuk urea 10.500 ton, SP-36 sebanyak 2.000 ton, ZA sebanyak 4.799 ton, NPK sebanyak 9.983 ton, dan organik masih tetap 4.100 ton.

Dijelaskannya, sejauh ini penyerapan pupuk paling tinggi ada di kecamatan Undaan. Itu karena luas tanam di wilayah ini yang paling luas di kabupaten Kudus. Jumlah tanam MT 1 di wilayah Undaan mencapai sekitar 5.700 hektare. Sedangkan yang sudah tanam mencapai 3.700 hektare.

Untuk wilayah ini, alokasi pupuk urea dalam satu tahun mencapai 3.048 ton, SP-36 sebanyak 1.496,75 ton, ZA sebanyak 1.165 ton, NPK sebanyak 4.451 ton, dan organik 926,2 ton. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.