Ribuan Peserta Ikuti Kirab Ampyang Maulid

Kudus, Radiosuarakudus.com- Setiap tahun pada pada tanggal 12 Robbiul Awwal Desa Loram Kulon kecamatan Jati selalu menggelar tradisi rutin yakni Ampyang Maulid. Ketua pelaksana Ampyang Maulid Desa Loram Kulon, Slamet Supriyono, Sabtu 9 Nopember 2019 mengatakan, Ampyang Maulid digelar sebagai bentuk rasa syukur dalam memperingati lahirnya Nabi Muhammad SAW. Ampyang Maulid sendiri kata Slamet, adalah segundukan nasi kepel dengan lauk kerupuk.

Ampyang Maulid sendiri juga sebagi wujud mengingatkan masyarakat akan sejarah berdirinya masjid wali dan juga gapuranya yang diprakarsai oleh Tjie Wie Gwan (Ki Sunging Badarduwung) yang merupakan seorang arsitek Sultan Hadlirin dari Kalinyamatan Jepara. Dimana masjid wali dan gapura itu merupakan bentuk syiar Islam di Loram ini.

Sedangkan jumlah peserta kata Slamet Supriyono, sekitar 14 kelompok namun kemungkinan peserta akan bertambah ketika berada di lapangan. Dan tiap tim bisa mengirimkan peserta antara 20 – 30 orang. Untuk visualisasi akan melibatkan sebanyak 75 orang dengan urutan drumband diurutan pertama diikuti oleh tokoh antara lain Sultan Hadlirin dan ki Sungging Badarduwung serta Ratu Kalinyamat diiringi pasukan panah lalu dibelakangnya ada panglima Porawari serta komandan pasukan dengan diiringi pasukan panah dan keris.

Selanjutnya dibelakang pasukan Porawari terdapat tandu Ampyang Maulid yang rencananya akan diperebutkan oleh warga setempat. Untuk kirab kata Slamet, akan diawali dari lapangan Desa Loram Wetan dan finish dihalaman Masjid Wali Desa Loram Kulon.

Masih kata Slamet, ada yang berbeda dalam acara Ampyang Maulid tahun ini. Dimana pada tahun – tahun sebelumnya, tokoh dalam visualisasi selalu diperankan oleh anak – anak muda. Namun tahun ini akan diperankan oleh orang dewasa yakni anggota BPD desa Loram Kulon. Peserta sendiri adalah perwakilan dari mushola didesa tersebut dan juga madrasah mulai dari RA/TK, MI serta MTs dan MA. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.