RS Mardi Rahayu Terapkan Satu Kamar Satu Pasien

Kudus, Radiosuarakudus.com- Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, berupaya memberikan pelayanan yang aman dan bermutu bagi pasien di tengah wabah corona dengan terobosan satu kamar inap untuk satu pasien dibanding sebelumnya yang lebih dari satu pasien.

Direktur Utama RS. Mardi Rahayu, dr. Pujianto, M.Kes, Senin 20 April 2020 mengatakan semua ruang rawat inap di RS Mardi Rahayu Kudus sudah memenuhi standar Kementerian Kesehatan, termasuk untuk jarak aman antar pasien di kamar yang berisi lebih dari satu pasien. Namun pihaknya ingin lebih dari itu, maka mulai minggu depan rumah sakitnya akan menerapkan satu kamar hanya diisi satu pasien.

Kelas I,II dan III akan disamakan seperti di ruang rawat inap kelas VVIP, eksekutif, dan VIP  yang nantinya setiap satu kamar diisi satu pasien.  Untuk beberapa kamar kelas III yang kamarnya lebih luas, bisa diisi dua pasien bila memang jumlah pasien melebihi jumlah kamar yang tersedia.

Ia mengungkapkan program aman penyakit virus corona (COVID-19) RS Mardi Rahayu bertujuan agar pelayanan kesehatan aman bagi seluruh pasien dan tenaga kesehatan.

Dengan adanya kebijakan tersebut, diakui mengalami penurunan jumlah tempat tidur dari semula 299 bad menjadi 221 bad serta biaya operasional juga meningkat.

Dijelaskannya, pasien juga tidak perlu khawatir dengan program tersebut akan menambah biaya karena program tersebut kami kawinkan dengan program Kamar Tersedia Tanpa Tambah Biaya (KT3B) yang sudah berjalan sehingga mendapatkan kamar perawatan sesuai hak kelasnya tetap dapat dirawat tanpa harus membayar tambahan biaya.

Bahkan, lanjut dia, sejak awal Februari 2020 sudah memulai memberikan edukasi kepada seluruh staf dan pasien tentang pentingnya mencuci tangan dan penambahan tempat cuci tangan serta hand sanitizer cairan pembersih tangan di semua area rumah sakit, juga edukasi tentang etika batuk yang benar dan penerapan petunjuk visual untuk physical distancing di kursi ruang tunggu maupun lift.

Mulai tanggal 16 Maret 2020 RS Mardi Rahayu Kudus tidak lagi mengizinkan pasien dibesuk dan benar-benar memperketat pembatasan jumlah penunggu pasien rawat inap dan skrining penunggu pasien betul-betul sehat sehingga risiko penularan berkurang.

Pemeriksaan pengunjung dilakukan berlapis dan di antara petugas atau dokter dan pasien saat ini juga dipasang barrier dari mika atau akrilik untuk mengurangi risiko paparan.

Selain itu, seluruh staf RS Mardi Rahayu diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai zona yang ditetapkan, baik di zona merah, kuning, atau hijau, dan dilatih agar APD yang ditentukan digunakan dengan benar dan konsisten. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.