SD Kampus Satu mutu Segera Direalisasikan

IMG_0711

Setelah pelaksanaan program guru mengajar bersama di SD 1, 3 dan 4 Mlatinorowito serta di SD 2 dan 4 Ngembalrejo, kini Disdikpora tengah mempersiapkan program SD kampus satu mutu. Menurut Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Kasmudi, Jum’ at 28 Oktober 2016, pihaknya sudah mensosialisasikan program ini di SD 1 dan 2 Mlatikidul kecamatan kota. Untuk program ini ada bedanya dengan guru mengajar bersama. Dimana untuk SD kampus satu mutu, masing – masing SD memiliki jumlah murid yang banyak.

Hanya saja untuk guru pengajar disesuaikan dengan kompetensinya masing – masing. Namun siswa dalam belajar tetap berada dikelas masing – masing sekolah. Tetapi untuk guru pengajar selang seling dengan sekolah lain yang satu komplek.

Dijelaskan oleh Kasmudi, seperti di SD 1 dan 2 Mlatikidul, setiap kelas diajar oleh guru yang memiliki kompetensi pada bidang mapel tertentu dari dua sekolah itu. Dan tiap guru dapat mengajar saling silang di dua SD tersebut. Sehingga diharapkan mutu dan kualitas cara pengajaran akan sama.

Dengan SD kampus satu mutu ini lanjut Kasmudi, akan lebih efektif, efesien serta kondusif dan memiliki kualitas siswa yang sama pula. Dikatakan oleh Kasmudi, selain di SD 1 dan 2 Mlatikidul, program SD kampus satu mutu ini juga akan diproyeksikan di SD 2 dan 3 Demaan, SD 2 dan 3 Barongan serta di SD 2 dan 3 Purwosari.

Sementara itu, kepala SD 1 Mlatikidul, Supriyanto mengatakan, untuk program ini baru disosialisasikan oleh Kabid Dikdas sepekan yang lalu. Saat ini masih dalam tahap persiapan, dan pihaknya juga sudah saling komunikasi denga SD 2 Mlatikidul. Pada prisnipnya kedua SD tidak masalah dan siap melaksanakan program ini.

Namun dia mengakui, saat ini pihaknya belum mensosialisasikan kepada orang tua siswa. Namun lanjut Supriyanto, yang terpenting adalah bagaimana para guru harus menghilangkan rasa memiliki sekolahnya yang lama. Selain itu, guru juga harus memiliki rasa bahwa siswa disekolah lain itu adalah juga sisiwanya.

Begitu halnya dengan para siswa, juga harus ditanamkan bahwa guru yang mengajar dikelasnya meski dari sekolah lain adalah tetap gurunya. Ditambahkan oleh Supriyanto, di SD 1 Mlatikidul terdapat 137 siswa dengan perincian, kelas 1 (21 siswa), kelas 2 (20 siswa), kelas 3 (21 siswa), kelas 4 (19 siswa), kelas 5 (26 siswa) dan kelas 6 (30 siswa). Dengan jumlah guru kelas PNS ada 5 orang dan guru wiyata 1 orang.
Sementara itu, kepala SD 2 Mlatikidul, Suwoyo mengatakan, pada prinsipya pihaknya tidak mempermasalahkan adanya program SD kampus satu mutu tersebut. Suwoyo juga belum mensosialisasikan hal ini ke para orang tua siswa.

Namun, pihak Disdikpora melalui kabid dikdas sudah mensosialisasikan kepada para kepala sekolah dan guru baru pekan lalu. Sehingga saat ini masih dalam tahap persiapan. Kedepan lanjut Suwoyo, kemungkinan kepala sekolah akan satu ruang begitu pula untuk para guru dari kedua SD ini. Tetapi penempatannya bagaimana dan dimana, dirinya mengaku belum tahu.

Selain itu lanjut Suwoyo, dirinya juga sudah menyampaikan kepada kabid Dikdas, bahwa sekolahnya sudah melaksanakan kurikulum 2013, namun untuk SD 1 masih menggunakan kurikulum KTSP. Dia berharap, untuk program SD kampus satu mutu di kedua SD ini nanti menggunakan kurikulum 2013.

Ditambahkan oleh Suwoyo, guru kelas PNS di SD nya ada 5 orang dan satu guru PAI. Sedangkan guru wiyata ada 3 orang. Dan jumlah siswa sebanyak 181 anak. Dengan perincian, kelas 1 (33 siswa), kelas 2 (30 siswa), kelas 3 (37 siswa), kelas 4 (24 siswa), kelas 5 (29 siswa) dan kelas 6 (28 siswa).

You may also like...

Comments are closed.