Sebagian Besar Warga Kambangan Ogah Direlokasi

Kudus, Radiosuarakudus.com – Warga Dukuh Kambangan Desa Menawan Kecamatan Gebog, ternyata tidak semuanya bersedia direlokasi. Dari data yang dipaparkan Kecamatan Gebog yang jumlahnya 61 KK warganya yang direlokasi, 36 KK menolak untuk relokasi, karena merasa tidak mampu membayar dana relokasi swadaya mandiri.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dusun (Kadus) Kambangan, Witono saat ditemui reporter Radio Suara Kudus Rabu, 21 Mei 2014. Ke 36 KK warganya tidak mau direlokasi, selain tidak memiliki dana, mata pencaharian disekitar dukuh tersebut tidak mau ditinggalkan.

Dikatakan oleh Witono, terkait dengan relokasi mandiri ini, dirinya mengaku tidak tahu menahu karena sejak awal dia tidak dilibatkan. Dan para warga yang ingin ikut relokasi daftar langsung kepada panitia relokasi.

Dia menambahkan, 36 KK tersebut kondisinya memang sangat memprihatinkan, kebanyakan rumahnya hilang dan rusak parah saat terjadi longsor beberapa waktu lalu. Sebenarnya, ada beberapa warga yang ingin ikut relokasi tapi tidak memiki uang untuk membayar dana yang sudah ditentukan yakni per orang Rp 22 juta.

Seperti yang dialami Srikatun (35 tahun), warga RT:1/RW:6 Dukuh Kambangan tertarik setelah ada tawaran relokasi dan akan mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten Kudus dari pantia relokasi mandiri dan membayarkan uang muka semampunya.

Mendengar tawaran yang begitu menarik, dia usahakan uang tapi hanya memiliki Rp 500 ribu untuk uang muka dan panitia pun menerimanya. Namun, ujung-ujungnya disuruh membayar uang muka antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Berhubung dirinya tidak memiliki uang sebanyak itu, dia memilih mengundurkan diri tidak jadi ikut relokasi.

Srikatun mengaku akan meminta uangnya kembali yang Rp 500 ribu kepada panitia relokasi karena tidak jadi ikut relokasi. Sementara itu, Masronah (50 tahun), warga RT:2/RW:6 yang rumahnya tinggal separuh akibat terkena longsor tidak mau ikut relolasi karena tidak ingin meninggalkan kampung halamannya.

Sriatun mengaku kalau tidur didapur bersebelahan dengan kandang ayam, karena rumah yang depan terkena longsor. Tapi dia tidak mau pindah, tapi kalau pemkab membantu memperbaiki rumahnya, dirinya sangat senang, Asalkan dia tidak pindah dari daerah ini.

Nampaknya, pihak desa tidak melibatkan perangkat maupun tokoh masyarakat dalam masalah ini, sehingga warga banyak yang tidak mau direlokasi. Bahkan dari informasi nasyarakat setempat, masalah relokasi ini, diduga ditunggangi oleh oknum – oknum untuk kepentingan – kepentingan tertentu

You may also like...

Comments are closed.