Kudus, Radiosuarakudus.com- Sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar dalam pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Kudus. Guna mendukung agar sektor pariwisata lebih berkembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus membagikan SK kepada 15 desa wisata. SK tersebut diserahkan oleh Plt Bupati Kudus Hartopo sekaligus meresmikan wisata agro kopi Gunung Muria di Desa Japan kecamatan Dawe, Sabtu 21 November 2020.
Plt Bupati Kudus Hartopo mengatakan, destinasi wisata baru ini bisa memberikan motivasi kepada desa wisata lainnya yang baru saja menerima SK. Ada 15 desa diantaranya lima desa wisata berkembang dan 10 desa wisata dalam klasifikasi rintisan.
Termasuk Wisata Agro Kopi ini membuktikan dalam memajukan ekonomi kreatif. Yakni dengan memberdayakan para remaja desa atau pokdarwis dalam turut mengelola. Ia menambahkan, ini adalah bentuk dalam rangka memberikan motivasi dan memberdayakan anak muda yang punya potensi untuk peningkatan pendapatan asli desa (PADes).
Dikatakan oleh Hartopo, dengan mengenali potensi alam misalnya ternyata bisa dimanfaatkan untuk destinasi wisata. Maka hal itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Termasuk dengan melibatkan karang taruna dan membentuk tim kreator. Seperti di Desa Tanjung Rejo yang memiliki potensi alam dan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata baru.
Sedangkan untuk desa yang tidak mempunya potensi alam, seperti desa yang ada di wilayah perkotaan bisa membuat badan usaha miliki desa (BUMDes) seperti mendirikan koperasi, atau buka Pertashop. Pada intinya, ada pemasukan untuk desa sehingga masyarakatnya makmur.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kudus Bergas Catursasi Penanggungan menjelaskan, wisata agro yang baru diresmian menawarkan petik buah jeruk pamelo, alpukat, pisang byar, parijoto, ubi-ubian dan madu lebah.
Dikatakannya, dimasa pandemi ini harus mampu bangkit khususnya untuk wisata. PAD saat ini baru tercapai Rp. 1,1 miliar dari target Rp 3 miliar. Dan ini kata Bergas, harus ditingkatkan lagi. Melalui desa wisata lainnya dia berharap mampu menopang perekonomian di Kudus. (Roy Kusuma – RSK)
