Siswa SD Terganggu Limbah Sungai Pendo

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pencemaran Sungai Pendo yang melintas di Desa Mejobo Kecamatan Mejobo tidak hanya berdampak pada pemukiman warga setempat. Dampak tersebut juga dirasakan oleh ratusan siswa, khususnya di SD 3 dan 4.Mejobo, sehingga, kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi terganggu.

Wali Kelas III SD 4 Mejobo, Sriyati, Kamis 2 Agustus 2018 mengatakan, selama proses belajar mengajar siswa menjadi tidak fokus dan gaduh karena merasakan bau sungai yang menyengat. Bahkan, bau itu membuat para siswa sesak didada, pusing hingga mual. Sehingga, siswa terpaksa belajar sambil menutupi hidung mereka. Bau yang sangat meyengat terjadi sekitar dua pekan sampai dua hari lalu.

Bahkan, lanjut Sriyati, salah satu siswi di kelas III bernama Aisyah sempat absen tidak masuk sekolah  karena jatuh sakit dan tidak kuat menahan bau sungai.

Kepala SD 4 Mejobo Abdul Kadir menambahkan, pencemaran itu sudah terjadi sejak bertahun-tahun lalu. Sekolah tersebut, paling terasa kena dampak karena lokasinya berada dekat bantaran sungai.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga di Desa Mejobo Kecamatan Mejobo terkena dampak pencemaran Sungai Pendo . Diduga, pencemaran itu berasal dari limbah produksi PG Rendeng. Kondisi ari sungai itu warnanya berubah menjadi kehitaman, ikan mati,  serta memunculkan bau menyengat. Bahkan, hingga radius 40 meter bau sungai masih tercium di pemukiman warga.

Ketika dikonfirmasi Rabu kemarin, pihak PG Rendeng melalui Kepala Produksi Lilik Agung Prabowo menolak bila air limbah PG Rendeng mencemari  sungai Pendo di Mejobo. Selain itu, limbah juga dipastikan sesuai standar ketentuan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus dan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Jawa Tengah. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.