SMK Negeri 1 Kudus Siap Laksanakan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Kudus, Radiosuarakudus.com- Mulai tanggal 2 November 2020 mendatang SMKN 1 Kudus akan melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka. Menurut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 3, Sunoto, Jum’ at 30 Oktober 2020 melalui pesan WA mengatakan untuk pelaksanaan simulasi tersebut setiap hari akan diikuti 108 siswa dari total sebanyak 1.535 siswa di SMKN 1 Kudus.  Pelaksanaan simulasi itu nanti juga akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Ditegaskan oleh Sunoto, pelaksanaan simulasi itu nanti hanya diikuti sebanyak 7% dari jumlah siswa keseluruhan yang ada di SMKN 1 Kudus.

Dan ini lanjut Sunoto merupakan program dari Gubernur Jawa Tengah dan ini juga sudah berjalan di sejumlah kabupaten/kota. Dengan adanya simulasi ini sekaligus dilakukan evaluasi dan perluasan untuk kegiatan serupa dikabupaten/kota lainnya. Untuk kegiatan simulasi itu nanti per kelas masing – masing  hanya dua jam belajar. Setelah selesai, mereka langsung diminta untuk pulang.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Kudus, Saiful Hadi mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan dengan matang setelah ditunjuk menjadi sekolah percontohan untuk simulasi pembelajaran tatap muka. Dijelaskan oleh Saiful Hadi, tahap persiapan yakni sekolah sebelumnya  membentuk tim pembelajaran tatap muka yang terdiri dari unsur tim satgas Covid-19 tingkat sekolah, unsur kurikulum, unsur sarpras, unsur humas dan unsur kesiswaan.

Tim satgas Covid-19 tingkat sekolah bertugas melakukan pemetaan dari peserta didik, pendidik dan tenaga pendidik yang meliputi pemetaan tempat tinggal, moda transportasi sekolah, pemetaan penyakit bawaan, riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien Covid-19. Sedangkan tim kurikulum lanjut Saiful Hadi, bertugas melakukan penyusunan standar operasional prosedur, sarana dan prasarana, penyusunan perangkat kurikulum darurat, rancangan penilaian, pembagian sesi kegiatan belajar mengajar,  pembagian kelas dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk tim sarana dan prasarana kata Saiful Hadi, bertugas menyediakan tempat cuci tangan didepan sekolah dan didepan ruang kelas dengan sabun dan hand sanitizer serta cadangan masker untuk anak didik bila ada yang tidak membawa masker dari rumah, thermogun, sarung tangan dan face shield. Selain itu tim sarana dan prasarana juga menyiapkan ruang kelas dengan jumlah 30 ruang dan fasilitas penunjang lain seperti tempat ibadah sesuai protokol kesehatan.

Selain itu lanjut Saiful Hadi, tim 7K juga melakukan berbagai persiapan dan kegiatan yakni melaksanakan kebersihan dilingkungan sekolah secara rutin dan berkala baik didalam kelas maupun diluar kelas dengan melakukan penyemprotan disinfektan. Sementara tim kesiswaan membuat papan literasi kampanye pencegahan Covid-19 yang dipasang ditempat strategis dilingkungan sekolah. Sedangkan tim humas melakukan sosialisasi dengan pemangku kepentingan antara lain dengan orang tua, peserta didik, komite sekolah, pemerintah daerah yakni dengan melakukan koordinasi bersama Gugus Covid-19 kabupaten Kudus termasuk menjalin kerjasama dengan puskesmas setempat.

Pada tahap pelaksanaan imbuh Saiful Hadi, peserta didik diwajibkan sarapan terlebih dahulu dari rumah demi menjaga imunitas tubuh. Kemudian memakai masker, membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Peserta didik berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi atau diantar oleh orang tua. Mereka kata Saiful, tidak diperkenankan menggunakan kendaraan umum. Sebelum masuk ke gedung sekolah, peserta didik dilakukan pengecekan suhu, cuci tangan. Bila ada peserta didik ketika dilakukan thermogun suhunya ada yang melebihi 37, 3 derajat celcius maka akan diarahkan ke UKS sebagai tempat isolasi. Selanjutnya petugas akan menghubungi puskesmas terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Sedangkan bagi peserta didik yang suhunya normal kata Saiful Hadi, dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Peserta didik hanya diperbolehkan bersalaman dengan para guru tetapi dengan gerakan simbolis. Selanjutnya peserta didik diarahkan ke ruang kelas yang telah disediakan dengan protokol Covid-19. Satu ruang kelas hanya diisi antara 12 – 18 peserta didik dengan jarak masing – masing adalah 1,5 meter.  Saat istirahat pun lanjut Saiful, peserta didik dilarang membeli makanan diluar, tetapi diperbolehkan makan dengan bekal dari rumah.

Bila pembelajaran selesai, maka seluruh ruang praktik dan ruang kelas akan disemprot  dengan mengunakan cairan disinfektan. Peserta didik pun diminta untuk cuci tangan kembali serta dicek suhu tubuhnya ketika akan keluar dari gedung sekolah. Kemudian mereka diarahkan ke pintu yang berbeda dengan saat masuk. Dan diharapkan peserta didik langsung pulang. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.