Sumur Gentong BCB Yang Butuh Perhatian

Kudus, Radiosuarakudus.com- Salah satu benda cagar budaya (BCB) yang butuh perhatian adalah sumur gentong yang berada di Desa Loram Wetan Kecamatan Jati, Kudus. Gentong berisi air yang berada dipersawahan ini diperkirakan usianya sudah ribuan tahun, bahkan sebelum Kangjeng Sunan Kudus lahir, sumur gentong ini sudah ada. Menurut Kepala Desa Loram Wetan, Noor Said didampingi saksi mata penemuan sumur gentong, Abdul Aziz, Jum’ at 22 September 2017, sumur gentong ini berada dilahan milik warganya, yakni Ningret. Benda cagar budaya itu berada dilahan ukuran 8 X 8 meter persegi.
Karena sumur gentong ini adalah benda BCB, maka pihaknya melakukan pendekatan kepada keluarga Ningret agar gentong itu tetap terawat. Dan tahun ini, lahan seluas 8 X 8 meter persegi yang terdapat sumur gentong tersebut dalam proses akan dihibahkan ke pemerintah Desa Loram Wetan.
Sementara Abdul Aziz (46 tahun) menceritakan, ini diawali pada tahun 1987 silam. Ketika itu pemilik lahan menyuruh tukangnya untuk menjual pasir dilahan itu. Saat asyik menggali, tiba – tiba cangkulnya menyentuh tutup gentong. Setelah dilihat, ternyata ada gentong yang tertanam didalam tanah. Didalam gentong itu berisi air yang jernih. Sementara disamping gentong itu, juga ditemukan banyak uang logam emas, perak dan perunggu pada masa VOC dengan tulisan tahun 1727.
Sejak itu, lokasi penemuan sumur gentong ini selalu dikunjungi oleh masyarakat luas, tidak hanya dari Kudus saja, namun juga dari luar daerah. Konon lanjut Abdul Aziz, air didalam sumur gentong itu mujarab untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bahkan ketika disekitar sumur gentong itu dibuatkan kotak amal, ternyata mampu memberikan sumbangan yang cukup besar untuk membangun masjid disekitar lokasi.
Masih kata Abdul Aziz, diameter sumur gentong itu sekitar 60 cm dengan kedalaman hingga 2 meter. Meski musim kemarau, air di gentong itu tidak pernah surut dan tetap bening. Anehnya lagi, pernah dicoba petani membuat sumur disekitar lokasi sumur gentong. Setelah kedalaman 3 meter, baru ada sumber air. Namun sumber mata air itu tidak lama, tidak lagi keluar airnya.
Ditambahkan oleh Noor Said, pihaknya memang berupaya untuk ikut menjaga kelastarian dari BCB sumur gentong ini. Salah satunya adalah dengan bersih – bersih disekitar lokasi sumur gentong. Upaya lainnya, dia bersama dengan warga yang peduli sumur gentong akan membuat pagar pembatas disekitar sumur gentong. Kondisi disekeliling sumur gentong memang cukup memprihatinkan. Selain itu, tangga disekeliling sumur gentong juga akan dibongkar. Adanya tangga itu lanjut Noor Said, justru membuat gentong tersebut retak. Sambil menunggu anggaran dari pemerintah, pihaknya hanya sekedar membenahi sumur gentong. Bila nanti ada anggaran dari pemkab Kudus lanjut Noor Said, pihaknya akan membuat kolam ditimur sumur gentong yang merupakan lahan milik desa. Nantinya, pengelolaannya akan dilakukan oleh desa dan pendapatan untuk kegiatan masyarakat.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Sutiyono mengatakan, pihaknya sudah mengajukan usulan anggaran untuk pembenahan tiga lokasi BCB. Yakni sumur gentong dengan usulan anggaran APBD Kudus sebesar Rp.210 juta, pagar Masjid Wali Hadiwarno dengan usulan anggaran Rp.800 juta dan masjid bubar Demangan dengan usulan anggaran Rp. 500 juta.
Namun usulan anggaran ketiganya dicoret, meski begitu khusus di masjid bubar Demangan, Komisi B DPRD Kudus pernah meninjau langsung. Dia bahkan diminta mengusulkan kembali anggaran untuk di masjid bubar. Sedangkan BCB sumur gentong dan Masjid Wali Hadiwarno, belum ada permintaan untuk mengusulkan anggaran kembali pada tahun 2018 mendatang. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.