Tabungan Siswa Tidak Diberikan, Wali Murid Gelar Aksi Unjuk Rasa

 

 

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Biasanya, setiap kali kenaikan kelas di SD selalu diikuti pemberian tabungan milik para siswa yang diberikan langsung kepada wali murid. Namun hal itu berbeda di SD 3 Prambatan Lor kecamatan Kaliwungu.

Pasalnya, ketika pengambilan raport pada Sabtu 17 Juni lalu, ternyata uang tabungan milik siswa mulai kelas 1 – 6 belum ada satupun yang diberikan kembali ke wali murid. Menurut Sumirah (37 tahun), anaknya yang duduk di bangku kelas 3 dan kelas 5 saat kenaikan kelas uang tabungannya belum dberikan.

Bahkan dari keterangan para wali kelas lanjut Sumirah, uang tabungan masih dibawa oleh kepala sekolah, yakni Woro Sri Hartatik. Dan pihak sekolah juga memberikan surat pemberitahuan, bahwa uang tabungan akan diberikan pada hari ini Selasa 20 Juni 2017.

Namun saat para wali murid sudah berkumpul pada pukul 08.00 pagi, kepala sekolah tidak kunjung datang ke sekolah. Hal ini membuat para wali murid kesal dan dilampiaskan ke wali kelas.

Sementara itu, untuk mengatasi kegaduhan yang ditimbulkan oleh rasa kecewa para wali murid, sekdin Disdikpora Kudus, Kasmudi dan Kabid Dkdas Suharto datang ke SD 3 Prambatan Lor. Wali murid dikumpulkan dan diberikan arahan terkait masalah ini.

Menurut Sekdin Disdikpora Kudus, Kasmudi, Selasa 20 Juni 2017 usai bertemu dengan para wali murid mengatakan, pihaknya tetap akan mengembalikan uang tabungan milik para siswa itu.

Sedangkan berapa total nilai tabungan yang belum diberikan kepada para siswa, Kasmudi mengaku belum tahu karena pihaknya belum bertemu kepala sekolah.

Meski begitu kata dia, tetap diusahakan hari ini tabungan para siswa tersebut diberikan. Wali murid lainnya, Sukamti (40 tahun) bahkan mengadu ke Kasmudi terkait tarikan iuran Rp. 50.000 per siswa untuk syukuran kenaikan kelas. Menanggapi hal ini Kasmudi menegaskan, uang syukuran tersebut akan dikembalikan ke wali murid.

Kepada para awak media yang datang ke SD 3 Prambatan Lor, Kasmudi mengatakan akan memberikan sanksi terhadap kepala sekolah yakni Woro Sri Hartatik.

Karena perilaku kepala sekolah itu telah mencoreng dunia pendidikan di Kudus. Rencananya kepala sekolah itu akan distafkan di lingkungan Dinas Pendidikan setempat. Dalam kejadian tersebut, salah satu guru bahasa Inggris sempat pingsan karena kaget. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.