Tinggalkan Keluarga Di Palembang Demi Berjualan Kerupuk Tenggiri

 

 

 

DODOL KERUPUK TENGGIRI

 

Kudus, Radiosuarakudus.com– Jhon (39 tahun) warga Palembang Sumatra Selatan sudah dua bulan ini berjualan keliling menjajakan kerupuk khas Palembang yang berbahan baku ikan Tenggiri. Laki – laki yang memiliki 4 orang anak ini bersama  15 temannya sesama profesi, indekost di Genuk Semarang.

Menurut Jhon saat ditemui reporter Radio Suara Kudus di kantor Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Kamis 26 Januari 2017, 1kali dalam seminggu, dirinya dan kawan – kawannya mendapatkan pasokan kerupuk mentah “Tenggiri” dari Palembang sebanyak 5 kuintal.

Selanjutnya setiap siang hari digoreng lalu mulai pukul 18.00 – 22.00 mereka membungkusi kerupuk ke plastik.

Esoknya, mereka berpencar ke beberapa kota disekitar Semarang. Tiap orang membawa 250 bungkus kerupuk Tenggiri dan keuntungan yang didapatkan dari hasil jualannya, per bungkus yang berisi 6 kerupuk mendapatkan keuntungan Rp. 1.000. Bila kerupuk habis, maka dia mendapatkan keuntungan per hari Rp. 250.000.

Dijelaskannya, keuntungan itu untuk uang transport dari Semarang ke Kudus dan juga untuk makan sehari – hari. Maka itu lanjut dia, setiap hari harus bisa menghabiskan 250 bungkus kerupuk Tenggiri. Biasanya lanjut Jhon, dirinya berjualan mulai pukul 09.30 – 15.00 dan setelah itu kembali ke kost – kostan. Wilayah perkantoran dan pasar selalu menjadi lokasi jualannya. Meski diakui cukup berat untuk menjual kerupuk Tenggiri ini, dia mengaku tidak patah semangat demi memenuhi kebutuhan hidup keluargnya.

Bahkan dia harus rela meninggalkan anak istrinya di Palembang. Biasanya kata Jhon, setiap dua bulan sekali dirinya pulang ke Palembang untuk melepas kangen dengan keluarganya.

Selama sepekan biasanya dia berkumpul bersama keluarganya, sebelum kembali ke Semarang untuk berjualan kerupuk Tenggiri kembali.

Diakuinya, saingan berat untuk berjualan kerupuk Tenggiri di Kudus adalah kerupuk lokal yang lebih besar. Padahal kata dia, kerupuknya jelas lebih mahal dari harga kerupuk lokal, karena bahan dasarnya juga berbeda. Karena kerupuk yang dijualnya ini berbahan dasar ikan Tenggiri yang terkenal karena kelezatannya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.