UMK Cetak Rekor Pengiring Lagu Wajib Nasional Dengan Virtual/Musik Tradisional

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di gedung aula Universitas Muria Kudus (UMK), Selasa 17 September 2019 berlangsung pencetakan rekor baru yakni pengiring lagu wajib nasional dengan virtual musik tradisional oleh peserta mahasiswa terbanyak. Untuk penghargaan atas tercetaknya rekor baru ini telah dikeluarkan oleh Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).

Menurut ketua LEPRID Paulus Pangka, ini merupakan kali pertama dirinya datang ke Kudus dan memberikan penghargaan kepada pihak UMK Kudus atas tercetaknya rekor tersebut. Awalnya kata dia, dirinya tidak percaya pihak BEM UMK akan melakukan kegiatan itu. Namun, setelah mereka datang dan menjelaskan serta menyakinkan kepada pihaknya, akhirnya dia dan rombongan datang hari ini. Dan pihak BEM UMK selaku panitia Sapamaba 2019 mampu melakukan pencetakan rekor baru dengan baik yang diikuti oleh 2.460 mahasiswa baru.

Dalam kesempatan ini lanjut Paulus Pangka, mereka mencetak rekor baru dan bukan memecahkan rekor baru yakni mengiringi lagu wajib nasional dengan virtual dalam hal ini adalah melalui HP. Dan pencetakan rekor baru itu dicatat dengan nomor rekor yakni 528. Harapan kedepan kata Paulus Pangka, tercipta rekor – rekor baru yang sifatnya kreatif inovatif. Dan rekor hari ini adalah gerakan moral kebangsaan dan belum pernah ada sebelumnya.

Sementara itu Rektor UMK Kudus, DR. Suparnyo menambahkan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk kreativitas mahasiswa dan pihaknya sangat mendukung ide kegiatan ini. Dia juga berharap kedepan mahassiswa juga bisa lebih kreatif lagi untuk mencetak rekor – rekor baru. Dijelaskannya, pihaknya memberikan peluang yang besar kepada para mahasiswa untuk bergabung ke dalam UKM (unit kegiatan mahasiswa) agar menciptakan hal – hal yang baru atau mengembangkan yang sudah ada.

Untuk pencetakan rekor baru ini kata DR. Suparnyo tidak ada latihan sebelumnya dan itu dilakukan secara spontan oleh para mahasiswa baru. Dijelaskan oleh DR. Suparnyo, acara itu baru disiapkan kemarin. Dan pihak BEM kata dia, saat itu baru negosiasi dengan pihak LEPRID terkait biaya yang harus dibayarkan. Tentunya, besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa akan cukup berat. Namun pihaknya tetap mendukung kegiatan itu dengan ikut membantu dalam pembiayaanya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.