Untuk Pembelajaran Daring MTsN 1 Membuat Studio Pembelajaran

Kudus, Radiosuarakudus.com- Selama masa pandemi Corona kegiatan belajar mengajar (KBM) disekolah terkendala untuk tatap muka. Seluruh sekolah yang berada di zona selain hijau harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan cara daring dan luring. Meski sistem pembelajaran seperti daring dianggap tidak maksimal, namun berbagai cara ditempuh oleh pihak sekolah agar para siswanya dapat memahami dan mengerti apa yang diajarkan oleh para guru.

Seperti halnya di MTsN 1 Kudus, pihak madrasah telah menyiapkan studio pembelajaran yang digunakan oleh para guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswanya melalui daring. Anggota tim kreatif MTsN 1 Kudus, Dimas Maulana, Senin 27 Juli 2020 mengatakan ide membuat studio pembelajaran ini sejak bulan Juni lalu ketika awal tahun ajaran baru. Dengan terobosan baru ini, sistemnya para guru secara bergantian yang sudah dijadwal dapat memberikan materi pelajaran melalui studio pembelajaran ini. Video itu kemudian dapat di share melalui youtube dan dapat diikuti oleh anak – anak.  Video pembelajaran ini dishare oleh wali kelas atau oleh guru mapel.

Sedangkan untuk interaksi antara siswa dan guru dapat dilakukan dengan zoom, WA atau aplikasi lainnya. Untuk pembuatan video materi pembelajaran ini kata Dimas, ada guru yang membuatnya hingga satu jam tetapi untuk pembelajaran selama satu bulan adapula yang hanya 15 menit. Lebih efektif memang yang hanya 15 menit per mapel per kelas. Nantinya kata dia, bila sudah mulai normal dan tatap muka sudah dimulai maka studio ini rencananya akan dibuat untuk podcast dan dapat digunakan oleh para siswa.

Sementara itu Kepala MTsN 1 Kudus, Hm. Taufiq Hidayat menegaskan bahwa selama ini untuk pembelajaran daring dianggapnya tidak efektif. Dirinya sudah banyak mendapatkan masukan dari para wali murid terkait kekhawatiran mereka dengan seringnya anak menggunakan HP. Para wali murid mengaku khawatir mata anak – anaknya akan terganggu oleh sinar yang dipancarkan HP.

Kemudian masalah quota dengan adanya pembelajaran daring ini cukup membuat para orang tua merasa keberatan. Belum lagi bila HP hanya satu dan dibawa oleh para orang tua untuk bekerja. Sehingga banyak tugas yang diberikan guru kepada para siswa tersendat dan tidak bisa langsung dikerjakan. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.