Wahyudi Kisut Pencetus Dan Pencipta Asli Tari Jenang Yang Terlupakan

Kudus, Radiosuarakudus.com- Selama ini di Desa Kaliputu Kecamatan Kota belum memiliki tari khas atau tarian asli sebagai salah satu tarian desa itu. Namun semenjak satu tahun setelah adanya karnaval “Tebokan” di Desa Kaliputu pada tahun 2010 silam, barulah diciptakan Tari Jenang oleh salah seorang warga asli desa setempat.

Wahyudi Kisut (25 tahun) warga Rt. 08 Rw. 1 adalah pencetus dan pencipta karya seni tari dari desa tersebut. Laki – laki yang hanya tamatan SMP ini sekarang sebagai penjual bakso kojek keliling. Sebelumnya dia selama setahun menjadi pekerja jenang ditetangganya. Ditengah lingkungan tetangga yang memiliki usaha jenang apalagi ditambah pengalaman sebelumnya sebagai pekerja jenang serta memiliki rasa seni secara otodidak, tidak kesulitan bagi  dirinya untuk menciptakan karya seni Tari Jenang.

Ketika ditemui dirumahnya, Wahyudi Kisut menceritakan asal muasal diciptakannya Tari Jenang yang sekarang diakui sebagai tarian asli Desa Kaliputu. Diawali pada tahun 2011 silam, ketika dirinya ditanya oleh modin setempat, Fatah Sudarmaji. Ketika itu kata Wahyudi Kisut, dirinya ditantang oleh Fatah untuk membuat Tari Jenang. Lalu diapun menerima tantangan Fatah yang juga tetangganya itu.

Dibutuhkan waktu satu bulan untuk membuat gerakan tari dan musik pengiringya termasuk kostum penarinya. Setelah itu, hasil karyanya di tarikan oleh mahasiswa STIKES Muhammadiyah yang juga temannya. Awalnya, untuk musik pengiringnya dilakukan dengan cara editing. Lalu setelah itu, pada tahun 2012 musiknya dinamakan musik Mujarab (musik Jawa – Arab), yakni perpaduan antara musik terbangan dan musik kesenian Barongan. Sampai kini musik Mujarab itu digunakan hingga sekarang yang diambilkan dari Lagu “Empat penari” dengan durasi tarian 8 menit.

Dijelaskan oleh Wahyudi Kisut, untuk kostum sendiri bagi penari wanita menggunakan baju Putu Ayu dan Jarik, sedangkan bagi penari pria menggunakan baju lurik, celana pendek hitam selutut dan kepala diikat dengan singel (ikat kepala khas Jawa). Idealnya kata dia, penari Jenang ini sebanyak 9 orang.

Tari Jenang ini kata Wahyudi Kisut, menceritakan tentang cara membuat jenang mulai dari mengolah dan memasak sampai selesai. Bahkan lanjut dia, Tari Jenang ini pernah ditampilkan di Taman Mini Indonesia Indah pada tahun 2014 lalu. Dia juga menyesalkan ada beberapa sanggar tari yang menjiplak karya ciptanya ini tanpa ada pemberitahuan kepada dirinya. Bahkan sampai saat ini lanjut dia, dirinya belum pernah mendapatkan penghargaan apapun dari Pemkab Kudus dengan karya ciptanya ini.

Dikisahkannya, sejak SMP kelas 1 dia sudah ikut kesenian Ketoprak dan wayang kulit. Selama ini, setiap kali tampil dengan kesenian ketoprak maupun wayang kulit, dia menjadi pelawaknya. Seringkali dia diundang oleh grup ketoprak Pati untuk tampil melawak dibeberapa kota. Termasuk di kesenian wayang kulit, dia sekarang bergabung dengan dalang Ki Narman Koplak dari Sidomulyo Jekulo Kudus.

Meski hanya tamatan SMP dan sehari – hari menjadi penjual bakso kojek keliling bila tidak ada order melawak, namun TarI Jenang yang diciptakannya ini, perlu mendapat apresiasi dari Pemkab Kudus. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.