Wali Murid Ditarik Sumbangan, Dinas Perintahkan Agar Dikembalikan

 

 

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Wali murid kelas 1 hingga kelas 5 di SD 2, 4 dan 5 Jepang kecamatan Mejobo  beberapa waktu lalu melalui surat edaran tertanggal 15 Juni 2017 yang ditandatangani oleh masing – masing kepala sekolahnya dan pihak komite meminta sumbangan sebesar Rp. 50.000 per anak.

Alasannya, untuk pembuatan pintu pagar sekolah dan pembuatan lapangan volley. Tiga SD tersebut berada di satu komplek. Dari surat edaran itu disebutkan bahwa hasil rapat tiga kepala Sekolah pada tanggal 12 Juni 2017 diputuskan sumbangan kepala para wali murid untuk pembangunan tersebut, dan per wali murid dimintai Rp. 50.000.

Karena biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan pagar serta lapangan volley itu sebesar Rp. 23 juta. Sementara itu Kabid Dikdas pada Disdikpora Kudus, Suharto, Rabu 5 Juli 2017 menegaskan, ketiga kepala sekolah tersebut serta kepala UPT Mejobo sudah diundang pada hari ini (Rabu, 5 Juli 2017).

Dan ditegaskannya, ketiga sekolah itu harus mengembalikan uang sumbangan tersebut kepada para wali murid. Teknisnya bagaimana lanjut Suharto, diserahkan ke masing – masing kepada sekolah.

Sementara itu, saat dikonfirmasi hal ini ketiga kepala SD tersebut, masing – masing kepala SD 2 Jepang, Sukarsih, kepala SD 4 Jepang Sri Utami dan kepala SD 5 Jepang Sukmo Aning Lestari, serta salah seorang anggota komite, memberikan alasannya meminta sumbangan kepada para wali murid.

Menurut kepala SD 5 Jepang, Sukmo Aning Lestari, sebetulnya pihak sekolah tidak tahu menahu adanya permintaan sumbangan itu. Karena kata dia, semua itu adalah inisiatif dari pihak komite tiga sekolah.

Salah seorang anggota komite yang tidak mau disebutkan namanya juga mengaku, hal ini karena keprihatinan pihak komite tiga sekolah yang melihat kondisi pintu pagar serta lapangan volley didepan SD 5 Jepang yang memprihatinkan bila hujan.

Bahkan untuk pelaksanaan perbaikan lapangan volley serta jalan menuju sekolah pun dilaksanakan seluruhnya oleh pihak komite sekolah.

Ditambahkannya, karena tidak adanya pintu pagar, membuat teras sekolah beberapa kali dijadikan tempat kumpul orang – orang yang tidak bertangung jawab untuk berpesta miras. Bahkan beberapa kali pula ujar dia, teras sekolah didapati bekas muntahan.

Ditambahkan oleh Sukmo Aning Lestari, sudah dua kali pihaknya meminta bantuan anggaran kepada Dinas Pendidikan, namun belum pernah disetujui. Kepala SD 2 Jepang, Sukarsih juga mengaku salah, bahwa permintaan sumbangan itu memang tidak dibenarkan.

Sri Utami kepala SD 4 Jepang juga mengaku, pihak Dinas Pendidikan memang meminta agar uang tersebut dikembalikan kepada para wali murid. Untuk itu kata dia, Kamis besok 6 Juli 2017 pihak ketiga sekolah akan mengundang para wali murid untuk rapat bersama.

Nantinya lanjut dia, pihak komite akan membuat surat pernyataan apakah disetujui uang itu dikembalikan atau disumbangkan untuk pembuatan pintu pagar sekolah dan lapangan volley. Mengingat, saat ini perbaikan lapangan volley serta pembuatan jalan masuk sekolah juga sudah berjalan. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.