Zonasi Sekolah Penting Untuk Pemerataan Prestasi Siswa

Kudus, Radiosuarakudus.com- Sistem regrouping yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, menurut  ketua komisi D DPRD Kudus Setia Budi Wibowo sudah benar, karena ada pedoman riil Permendikbud No. 17 Tahun 2017 tentang PPDB yang mengatur tentang jumlah siswa per rombongan belajar (rombel).

Ketika dihubungi melalui ponselnya, Selasa 30 Januari 2018, Bowo panggilan akrabnya menjelaskan, aturan yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sangat relevan. Diontohkan, SD kelas I siswa hanya 10 dan dipegang satu guru pegawai negeri sipil (PNS), dan menurutnya ini sungguh tidak efektif, hal itu yang menyebabkan tidak meratanya tenaga pendidik.

Akibatnya, kurang guru sehingga sekolah berdayakan guru tidak tetap (GTT). Menurut Bowo sistem regrouping memang cukup efektif dan penataan guru bisa dimaksimalkan. Selain itu, menghemat biaya perawatan sekolah yang siswanya sudah tidak bisa dipertahankan.

Bahkan lanjut dia, bantuan operasional sekolah (BOS) juga sedikit dan tidak maksimal penggunaanya. Disdikpora Kudus mengambil langkah seperti itu ada benarnya, namun perlu diperhatikan lokasi SD yang satu-satunya dekat dengan permukiman, perlu dipertahankan.

Dia menambahkan, Mendikbud mengeluarkan aturan penataan penerimaan peserta didik baru (PPDB) menghilangkan unsur kesenjangan antar SD. Kebijakan pusat menginginkan tidak adanya sekolah ”Unggulan” karena yang didalamnya mayoritas anak-anak pejabat dan siswa pintar semua.

Bowo menganggap, Kemendikbud mengeluarkan aturan baru termasuk sistem zonasi ini supaya siswa pintar yang ada di wilayah desa bisa memajukan sekolah disekitarnya. Namun, ini memang akan menuai protes oranng tua, merasa ada pembatas untuk memilih sekolah.

Dikatakan oleh Bowo, zonasi memang ada dampak positif dan negatif. Tapi, bila diterapkan bertahap pasti bisa. Namun, syaratnya memang pembenahan SD negeri harus benar-benar diperbaiki lebih dulu, agar supaya orang tua percaya sistem pendidikan di SD negeri mulai ada perbaikan.

Bowo menambahkan, zonasi memang tidak hanya dari SD ke SMP melainkan dari TK menuju ke SD. Namun, dia menyadari bila gengsi orang tua masih tinggi. Inginnya sekolah di kota yang dianggap bagus. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.