1 Orang Korban Dugaan Keracunan Masih di ICU

Kudus, Radiosuarakudus.com- Korban dugaan keracunan massal nasi kotak khajatan yang menimpa beberapa warga desa Dersalam Rt. 03 Rw. 5 kecamatan Bae pada hari Minggu lalu, 18 Maret 2018, sebagian besar sudah diperbolehkan pulang. Sebelumnya Selasa malam, 20 Maret 2018 sekitar pukul 20.00 berombongan mereka ke RSUD Kudus untuk menjalani perawatan.

Dari data RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, terdapat 27 pasien korban dugaan keracunan yang datang. Dari sejumlah itu, 16 orang menjalani rawat inap termasuk 5 anak – anak serta 1 orang dimasukkan ke ruang ICU. Sedangkan 11 lainnya  menjalani rawat jalan.

Sementara itu, terkait kodisi terkini dari para korban dugaan keracunan nasi kotak khajatan, Direktur RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, dr Aziz Achyar, Jum’at 23 Maret 2018, ketika dihubungi melalui ponselnya mengatakan, hingga hari ini pukul 08.00 pagi masih ada tiga orang yang menjalani  rawat inap. Dan satu korban masih berada di ruang ICU. Saat ini lanjut dia, kondisi korban dugaan keracunan itu masih dalam pemantauan tim medis rumah sakitnya. Sedangkan untuk 13 orang lainnya, sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.

Kasus dugaan keracunan ini berawal dari acara memperingati 40 hari wafatnya salah satu keluarga Sumiati warga Desa Dersalam Rt. 03 Rw. 5 kecamatan Bae. Acara yang berlangsung pada hari  Minggu sore, 18 Maret 2018 sekitar pukul 17.00 itu, mengundang para tetangga termasuk keluarga Sumiati sendiri yang berasal dari desa lain. Setelah selesai acara, maka dibagikan nasi kotak yang berisi nasi, ayam kecap, telur kecap, mie dan oseng tempe. Selain itu ada juga jajanan seperti apem, pisang dan stik serta dibagikan kepada para tetangga yang hadir.

Beberapa saat kemudian, Senin dinihari 19 Maret 2018 sekitar pukul 00.15 wib, tiga warga dirujuk ke RSUD Kudus karena mengalami pusing, mual dan diare. Disusul kemudian puluhan warga lainnya dengan mengalami gejala yang sama datang ke RSUD Kudus pada hari Selasa malam, 20 Maret 2018 sekitar pukul 20.00.

Barang bukti yang diduga sebagai penyebab keracunan sudah dibawa ke laboratorium BLK Balai Besar POM Semarang pada hari Rabu lalu. Hingga kini masih menunggu haslnya, dan kasus ini juga ditangani oleh kepolisian. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.