Kudus, Radiosuarakudus.com- Beberapa waktu lalu pemerintah telah menarik BBM jenis premium di SPBU, namun ternyata premium tidak ditarik sepenuhnya dan masih ada dibeberapa SPBU saja. Di Kudus pun sama, saat itu hanya sedikit SPBU yang masih menyediakan premium untuk angkutan umum. Ketika itu, pemerintah meminta masyarakat untuk menggunakan bahan bakar jenis Pertalite dan Pertamax yang notabene oktanya lebih tinggi serta kualitas lebih bagus ketimbang premium.
Menurut Kasi Fasilitasi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Kudus, Teddy Hermawan, Selasa 28 Agustus 2018, pada bulan Januari hingga Mei lalu jumlah SPBU di Kudus yang masih menyediakan premium hanya 5 SPBU saja. Namun mulai Juni hingga sekarang, bertambah lagi menjadi 13 SPBU yang menyediakan premium.
Dijelaskannya, dari hasil pantauanya selama ini, seringkali premium cepat habis karena memang pengadaanya juga sedikit. Bahkan sehari hanya dijatah 1 LO saja sehingga konsumsi premium memang dibatasi. Selain itu lanjut Teddy, tiap SPBU untuk premium hanya satu nozzle (kran pengisian) saja. Dari hasil penuturan petugas di beberapa SPBU kata Teddy, cepat habisnya premium ini karena banyak dikonsumsi oleh mobil niaga serta motor.
Diakuinya, dengan semakin tingginya harga pertalite serta pertamax, kini masyarakat nampaknya mulai melirik premium lagi. Dijelaskan oleh Teddy, rata – rata per bulan pengadaan premium di SPBU antara 8 KL hingga 752 KL. Sedangkan untuk pengadaan premium pada Bulan Juni lalu, mencapai 2 juta 400 ribu 16 liter.
Harga bahan bakar saat ini, pertalite Rp. 7.800/liter, pertamax Rp. 9.500/liter, solar bersubsidi Rp. 5.150/liter dan premium Rp. 6.550/liter. (Roy Kusuma – RSK)
