5 Komoditas Membuat Kudus Deflasi 0,09% Pada Bulan Juli Lalu

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pada bulan Juli 2020 di Kota Kudus terjadi deflasi sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,83. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pendidikan sebesar 1,18 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,67 persen lalu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen.

Hal itu diungkapkan Kepala BPS Kudus, Ir. Rahmadi Agus Santosa, Kamis 6 Agustus 2020 dalam rilisnya yang dikirimkan kepada reporter Radio Suara Kudus. Dikatakannya, untuk kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan tertinggi adalah kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,71 persen diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,39 persen serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,33 persen lalu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,14 persen kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen serta kelompok transportasi sebesar 0,01 persen.

Masih kata Rahmadi, adapun 5 komoditas utama penyebab deflasidi Kota Kudus Juli 2020 adalah turunnya harga bawang merah, tarif sekolah taman kanak kanak, beras, gula pasir,dan bawang putih. Sedangkan 5 komoditas utama pendorong inflasi adalah naiknya harga emas perhiasan, rokok kretek filter, telur ayam ras, jeruk,dan buku tulis bergaris.

Ditambahkan oleh Rahmadi, tingkat inflasi tahun kalender Juli 2020 sebesar 0,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap Juli 2019) sebesar 1,37 persen. Untuk Jawa Tengah dan Nasional pada bulan ini lanjut dia, mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dan 0,10 persen.

Sementara seluruh kota di Jawa Tengah mengalami deflasi, yaitu Kota Cilacap sebesar 0,17 persen lalu Kota Purwokerto sebesar 0,20 persen kemudian Kota Kudus sebesar 0,09 persen disusul Kota Surakarta sebesar 0,03 persen dan Kota Semarang sebesar 0,10 persen serta Kota Tegal 0,05 persen. (Roy Kusuma  – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.