“Adri Shankara” Kirab Budaya Desa Menawan

Kudus, Radiosuarakudus.com- Ribuan warga Desa Menawan Kecamatan Gebog bersama warga lain dari luar Desa Menawan sendiri, tumpah ruah di bumi perkemahan Abiyoso. Mereka tengah menikmati sajian kirab budaya dengan tema “ Adri Shankara”, Kamis 21 September 2017. Sebelumnya pada pukul 07.00 pagi, ada ritual mengambil air di Sendang Bidadari dan bedah tumpengan. Kemudian dilanjutkan dengan kirab budaya diikuti 1.200 peserta dari 6 Rw dan 30 Rt dengan mengambil start dari perempatan Menawan dan finish di bumi perkemahan Abiyoso.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Yuli Kasiyanto, Camat Gebog Arif Suwanto, Sekcam Gebog Bambang Gunadi serta Kepala Desa Menawan, Moh Solikhin, Kepala UPT Pendidikan Gebog, Wahyudi dan juga unsur muspika lainnya.

Menurut kepala Desa Menawan, Moh Solikhin, dia menyambut gembira adanya kirab budaya ini. Acara serupa merupakan kegiatan yang ke 2. Dia juga mengapresiasi partisipasi dari warga Menawan khususnya Komunitas Tali Jiwo yang menjadi pelopor kirab budaya tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Yuli Kasiyanto mengatakan, kegiatan seperti ini memang harus diadakan ditiap desa. Potensi – potensi di Desa Menawan yang menjadi unggulan harus ditampilkan supaya dikenal oleh masyarakat luas. Dengan begitu lanjut Yuli, kirab budaya ini nanti bisa dimasukkan dalam anggaran APBD bila sudah menjadi Desa Wisata. Di Kudus saat ini baru terdapat 12 Desa Wisata, dan tiga desa lainnya akan diusulkan menjadi Desa Wisata. Ketiga desa yang diusulkan itu adalah Rahtawu, Wates dan Margorejo.

Dalam sajian kirab budaya ini, ditampilkan pula beberapa tarian diantaranya adalah Tari Kretek dan Tari Bunga Kantil. Selain itu, ditampilkan pula sajian teatrikal selama 15 menit dari Komunitas Tali Jiwo. Sebanyak 50 orang tampil dalam teatrikal itu. Ketua panitia, Tri Lestari yang akrab dipanggil Ririn didampingi Bayu sebagai penulis naskah mengatakan, teatrikal ini menggambarkan kondisi warga Desa Rahtawu yang kesulitan air bersih sejak jaman dulu.

Kemudian warga desa akhirnya mengambil air untuk kebutuhan sehari – hari, di Sendang Bidadari yang tidak pernah surut airnya. Hingga kini warga Desa Menawan bila musim kemarau selalu mengambil air di Sendang Bidadari.

Selain itu lanjut Ririn, teatrikal ini juga menggambarkan kondisi Desa Menawan dari letak geografis, lalu suasana saat menyambut musim penghujan yang kemudian warga bercocok tanam. Selama ini kata Ririn, sebagian besar lahan di Desa Menawan memang lahan tadah hujan. Juga digambarkan pula musibah tanah longsor pada tahun 2014 silam yang merenggut korban jiwa. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah, teatrikal ini juga mengajak warga Desa Menawan untuk bisa mengelola air dengan baik.

Tema kirab budaya “Adri Shankara” ini lanjut Ririn, mengandung maksud gunungan yang bisa memberikan keberkahan. Ada lima gunungan yang berisi sayuran dan buah – buahan yang merupakan hasil bumi dari desa ini. Dipuncak acara,  setelah diberikan doa, gunungan lalu diperebutkan oleh warga. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.