AKI, ABI Dan Stunting Tahun Depan Harus Turun

Kudus, Radiosuarakudus.com- Peningkatan kolaborasi antar stakeholder dinilai menjadi poin penting, dalam upaya penekanan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan stunting di Kabupaten Kudus.

Jika melihat data AKI, AKB dan stunting di Kabupaten Kudus tergolong cukup rendah dibandingkan daerah sekitarnya. Yakni 11 kasus AKI, 104 kasus AKB dan 8,01 persen kasus stunting. Meski begitu, Pemkab Kudus memiliki komitmen yang kuat untuk terus menekan bahkan menuntaskan permasalahan kesehatan tersebut.

Plt. Bupati Kudus, HM Hartopo menyatakan pencegahan AKI AKB dan stunting memerlukan kerjasama sinergi dari berbagai stakeholder. Mulai dari Kementrian Agama (Kemenag) Kudus yang digerakkan untuk menekan angka perkawinan di bawah umur. Hal itu dikatakannya dalam acara Deseminasi Hasil Kajian Audit Maternal Perinatal yang digelar DKK Kudus di Hotel @HOM, Kamis 28 Nopember 2019.

Kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus yang berperan membantu masyarakat dalam merencanakan kehamilan, menggerakkan ibu hamil untuk rutin cek kehamilan, pengawasan ibu hamil dengan resiko tinggi (resti) hingga menyiapkan ibu hamil menghadapi persalinan.

Selanjutnya, dari fasilitas kesehatan (Faskes) dan BPJS juga dihimbaunya untuk bisa meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Dengan kerjasama sinergi ini, Hartopo optimis tahun mendatang AKI AKB dan stunting di Kudus dapat turun.

Ditemui ditempat yang sama, Kepala DKK Kudus, Joko Dwi Putranto mengatakan AKI dan AKB di kota kretek terbilang cukup fluktuatif. Di tahun ini AKI mengalami peningkatan dari tahun 2018 yang berjumlah 10 kasus.

Sementara itu, AKB di Kudus, mengalami penurunan sebanyak 11 kasus. Dari angka di tahun 2018 sebesar 115 kasus. Karena ini belum tutup tahun, namun pihaknya berupaya untuk angka itu tidak bertambah. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.