Aska Bikin Kacamata Bahan Kayu

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kreativitas produk seni yang dibuat oleh pemuda asal Desa Gondosari Kecamatan Gebog ini perlu diacungi jempol. Pasalnya, produk seni yang dihasilkannya ini telah merambah  pemasarannya di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan karya cipta seni ini sudah pernah mendapatkan pesanan dari Kementerian Pariwisata.  Pemuda kreatif itu adalah Aska Nokayuni (32 tahun). Dia membuat produk kacamata dari bahan kayu.

Diruangan kerjanya yang tak terlalu besar penuh dengan veneer (kayu yang sudah dipotong tipis seperti tripek). Beragam jenis kayu dan alat-alat untuk finishing pembuatan frame kacamata berbahan kayu.

Aska tidak sendirian bisnis kerajinan kayu. Dia bersama temannya asal Jepara Amir Syaifudin yang memiliki job sebagai marketing produk. Untuk kreasi model ditangan Aska yang saat ini sudah ada 15 seri bentuk kacamata. Namun baru 8 model seri yang dikerjakannya.

.Menurut Aska, Kamis 11 Januari 2018, setiap hari berproduksi dan sekarang ada tiga karyawan sehingga pekerjaan sedikit ringan.

Dia bercerita awal mula merintis usaha tersebut dari melihat kayu-kayu sisa-sisa pembuatan mebel tidak dimanfaakan dengan baik. Bahkan limbah kayu bakar itu dibuat untuk kayu bakar dan dibuang, baginya sangat berharga.

Dari limbah kayu bekas meubel yang terbuang sia –sia itu, membuatnya berkeinginan untuk memanfaatkannya. Aska buta sama sekali tentang kerajinan kayu, karena basic sebelumnya, dia adalah  anak band. Dia menggeluti dunia musik tahun 2004, grup band yang digawangi lima orang sukses menelurkan satu album.

Dia menceritakan sedikit tentang grup bandnya bernama Awan Band. Amir dulu sebagai vokalis dan Aska pemain drum. Jam terbang untuk manggung lumayan lancar, dari mulai Jogjakarta hingga Jakarta.

Awan Band pada periode 2011 sudah vakum dan selama satu tahun Aska melakukan pencarian karya diluar bermusik.

Lalu dia teringat kayu-kayu bekas, kemudian browsing barang apa yang lagi trend dan berbahan kayu dan ternyata muncul frame kacamata. Dia lalu nekad mencoba membuat, menggunakan bahan solite dan ternyata tidak mudah.

Namun, semangat dan rasa penasaran tidak pantang menyerah. Kegagalan percobaan dari yang patah hingga keterbatasan alat harus bolak balik Kudus-Jepara. Dia juga bertanya kepada tetangganya yang bekerja dipabrik triplek, belajar menyusun lapisan-lapisan dan sebagainya. Aska terus mencobanya hingga satu tahun lamanya, kemudian masuk 2012 lumayan terlihat ada hasilnya.

Produk pertama model yang dibuatnya istilanya rayben. Waktu itu dia membuat empat produk dengan susah payah. Dua hari hanya dapat satu frame dan memang belum bisa untuk dijual. Empat frame dia pakai sendiri dan tiga lainnya diambil teman-temannya.

Aska mengaku, setelah produknya dilihat orang dari berbagai teman, ternyata peminatnya lumayan. Hal itulah yang membuat Aska makin bersemangat untuk membuat produk lebih banyak.

Untuk modal usaha, Aska menjaminkan BPKB motor ke bank dan menjual kamera milikinya yang biasa digunakan untuk menyalurkan hobi foto. Uang yang didapatnya dibelikan tiga alat yakni grinder, pemotong kayu dan mesin boor.

Dikatakannya, pada tahun 2013 mulai ada rasa percaya diri dan pengerjaan pada waktu itu ditempat temannya yang tinggal di Jepara. Alasan, di Jepara memudahkan untuk dapat bahan baku.

Setelah dua tahun menggunakan solite, Aska mencoba beralih menggunakan beberapa jenis kayu yakni Amara, Jati, Mapple, Walnut dan White Ash. Semuanya kayu-kayu impor yang dia dapatkan dari importir.

Hingga akhirnya 2016 dapat orderan 500 buah dari Kementerian Pariwisata untuk souvenir. Diberikan label Wonderful Indonesia, merupakan lambang promosi wisata Indonesia ditingkat internasional. Harga frame kacamata miliknya ini dijual dari harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per buahnya. Pemasarannya lebih banyak lewat online. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.