Kudus, Radiosuarakudus.com- Merebaknya toko online menawarkan kemudahan-kemudahan dalam berbelanja. Namun, jika tidak jeli dan teliti, belanja online bisa berujung penyesalan. Penyesalan itu bisa karena tidak terkontrol ketika memasan barang sehingga tidak terasa menghabiskan tabungan, atau karena barang yang dibeli tidak sesuai harapan.
Hal itu diungkapkan Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi, Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kudus, Imam Prayitno, ketika menjadi narasumber dalam sosialisasi perlindungan konsumen oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah di Hotel Abbas, Rabu 15 Agustus 2018.
Dihadapan ratusan pelajar, Imam mengatakan, bahwa konsumen terutama pelajar tidak boleh berlebihan dalam berbelanja. Kebutuhan harus menjadi prioritas dalam berbelanja. Kesiapan dana juga perlu dipertimbangkan, agar uang simpanan di tabungan tidak ikut habis hanya untuk berbelanja. Menurutnya, tidak sedikit kasus yang membuat konsumen kehabisan uang karena iming-iming diskon.
Hal ini juga karena kemudahan akses internet serta toko-toko online baik lokal maupun dari luar negeri. Barang yang ditawarkan juga selalu menarik konsumen karena difoto dengan angel yang sangat menarik dan bagus.
Dia menyampaikan, menanggapi hal tersebut, dia meminta para pelajar untuk realistis dalam berbelanja. Barang yang akan dibeli juga harus jelas.
Belanja online disarankan ke toko-toko online yang menggunakan rekening bersama dan memiliki penanggungjawab. Hal ini untuk mengntisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya penipuan. Selain rekening bersama, yang perlu diperhatikan lagi adalah kualitas barang berdasarkan merek barang seperti dalam keterangan di toko online. Ada baiknya, konsumen bertanya dengan admin atau customer service terkait kualitas barang agar tidak kecewa ketika barang sampai di rumah. (Roy Kusuma – RSK)
