Bencana Jangan Dilawan Tapi Dijadikan Teman

Kudus, Radiosuarakudus.com- Musim hujan telah tiba meski intensitasnya belum terlalu tinggi. Hal itu tetap disikapi pemerintah daerah Kudus guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir. Kudus memiliki daerah rawan bencana banjir, salah satunya berada di kecamatan Jekulo. Bupati Kudus H.M. Tamzil bersama Asisten Pemerintahan, Camat Jekulo, para Kepala Desa dan pimpinan OPD terkait menggelar Rapat Koordinasi Antisipasi Bencana di kantor kecamatan Jekulo, Kamis pagi 13 Desember 2018.

Camat Jekulo, Dwi Yusie Sasepti memaparkan tentang persoalan utama kecamatan Jekulo yakni daerahnya menjadi langganan bencana banjir ketika musim hujan berlangsung. Pihaknya menyebut desa Tanjungrejo, desa Hadipolo, desa Bulungcangkring dan desa Sadang merupakan daerah terdampak bencana banjir yang cukup parah. Rata-rata banjir di desa tersebut kata dia, diakibatkan oleh limpasan air dari sungai besar, seperti sungai Piji dan sungai Logung. Dirinya berharap bahwa Pemkab Kudus segera melalukan normalisasi sungai di wilayahnya.

Selain itu, Yusie juga menjelaskan tentang kondisi jembatan konvensional yang melewati wilayahnya. Dirinya berujar bahwa banyaknya pilar pada jembatan, menghambat laju air yang juga membawa sampah. Dikatakannya, banyak jembatan yang masih kuno, sehingga pilarnya banyak. Kedepan, dia berharap bantuan dari BBWS Pemali Juana dan Dinas PUPR Kudus untuk mengkaji ulang.

Bupati Kudus, H.M. Tamzil mengungkapkan, bahwa kesadaran masyarakat tentang mitigasi bencana di Kudus masih cukup rendah. Pihaknya mengajak para Kepala Desa di kecamatan Jekulo untuk bersiap diri dan paham ketika bencana melanda.

Tamzil juga mengimbau bahwa sejatinya bencana harus dihadapi dengan ramah dan tidak dilawan. Artinya, kesiapsiagaan dan pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana harus lebih ditingkatkan. Persoalan air harus kita kendalikan, bencana harus kita jadikan teman bukan dilawan. Maka kita juga harus siap tentang mitigasi bencana, artinya kata Tamzil kita tahu apa yang dilakukan ketika bencana itu terjadi.

Pada kesempatan itu pula, bupati mengatakan bahwa dengan adanya bendungan Logung, air akan lebih mudah dikendalikan. Dirinya berharap adanya bendungan Logung benar-benar mampu dimanfaatkan masyarakat untuk menanam padi.

Usai rapat, bupati bersama camat Jekulo meninjau Posko Bencana kecamatan yang berada di sebelah kantor kecamatan Jekulo. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.