Biscuit Penyebab Dugaan Keracunan Negatif

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kasus dugaan keracunan terhadap lima anak balita di TPA Aisyiyah Janggalan beberapa waktu lalu harus menjadi perhatian dan evaluasi pihak pengelola maupun Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus. Kasus itu terjadi berawal pada Kamis siang, 8 Agustus 2019 lalu, dimana salah satu orang tua anak warga Demangan kecamatan Kota menjemput anaknya untuk pulang ke rumah. Menurut penuturan Nola (27 tahun) si orang tua anak, ketika itu sekitar pukul 14.00 siang anaknya dijemput oleh kakaknya yang kebetulan juga menitipkan anaknya di TPA tersebut. Selang 10 menit ketika sampai rumah, anaknya yang berusia 2,5 tahun muntah dan diare yang berkepanjangan.

Begitu pula dengan keponakannya (anak kakaknya) yang satu TPA juga mengalami hal yang sama. Karena penasaran kata Nola, dirinya lalu menelpon tetanggnya yang juga dititipkan di TPA itu. Hal yang sama juga dialami oleh anak tetanggnya itu. Melihat kondisi ini lanjut Nola, dia dan kakaknya membawa anak mereka ke Klinik Asy Syifa Janggalan. Masih kata Nola, dari hasil pemeriksaan dokter, anaknya  harus opname. Akhirnya, anaknya dilarikan ke RSUD Kudus dan sempat dirawat selama 3 tiga hari.

Dari penuturan salah seorang pengasuhnya lanjut Nola, anaknya dan anak – anak yang lain diberikan biscuit dengan masa kadaluwarsa (expired) bulan Januari 2020. Karena dianggap aman, maka pengasuh tersebut memberikan biscuit itu.

Sementara itu Kasi Surveilens dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan kabupaten Kudus, Aniq Fuad, Kamis 29 Agustus 2019 ditemui di kantornya mengatakan, memang hanya sampel biscuit tersebut yang diambil untuk dibawa ke laborat di Semarang. Hal ini berdasarkan keterangan dari pengasuh di TPA itu yang mengaku hanya memberikan biscuit ke anak – anak asuhnya. Hasilnya kata Aniq Fuad, dari pemeriksaan laborat ternyata negatif.

Bisa jadi kata dia, sebelum diberikan biscuit anak – anak itu diberikan makanan lain atau minuman oleh pengasuhnya. Melihat dari kasus itu tegas Aniq Fuad, jelas ciri – ciri itu adalah keracunan. Dan itu menimpa 5 anak sekaligus. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun karena kejadiannya juga sudah agak lama dan hanya sampel biscuit yang di laboratkan, pihaknya akhirnya menghentikan pengembangan kasus ini. Karena jelas sampel makanan atau minuman lain sudah hilang. Kedepan kata dia, bila ada kasus serupa diharapkan ada keterbukaan dan kejujuran sehingga penyebab pastinya akan diketahui. Terkait adanya kasus ini lanjut Aniq Fuad, pihaknya akan segera melakukan pembinaan kesehatan ke TPA tersebut .

Terpisah, penanggung jawab TPA Aisyiyah Janggalan, Fajar Sri Utami, Kamis 29 Agustus 2019 ketika dikonfirmasi mengenai kasus itu mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan hasil laborat dari Dinas Kesehatan. Setelah mengetahui hasil laborat, maka pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap pengasuh di TPA nya itu. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.