Bulan September Inflasi Di Kudus 0,1%

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pada Bulan September 2017 lalu di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,1% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 135,51 lebih tinggi bila dibanding Bulan Agustus 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,16% dengan IHK 135,38. Hal itu dikatakan Kepala BPS Kudus, Sapto Harjuli Wahyu, dalam pers release inflasi, Selasa 3 Oktober 2017.

Dikatakannya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,58%. Kemudian kelompok sandang 0,35%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,31%, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa 0,06%. Sementara lanjut Sapto, kelompok pengeluaran yang mengalami eknaikan indeks adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,36%.

Diungkapkannya, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah beras, besi beton, batu bata, tomat sayur dan salak. Sedang untuk komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah cabai rawit, bawang putih, kembung rebus, bawang merah dan kangkung.

Dijelaskan oleh Sapto, nasional pada Bulan September lalu mengalami inflasi sebesar 0,13% dengan IHK 130,08 dan Jawa Tengah juga mengalamim inflasi sebesar 0,20% dengan IHK 128,12. Inflasi di Jawa Tengah kata dia, terjadi di empat kota SBH dan dua kota SBH lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang yakni sebesar 0,34%, Kota Cilacap sebesar 0,25%, Kota Tegal sebesar 0,12% dan inflasi terendah teradi di Kota Kudus sebesar 0,1% . Sementara deflasi terjadi di Kota Purwokerto dan Kota Surakarta masing – amsing sebesar 0,06%.

Masih kata Sapto, laju inflasi tahun kalender sebesar 3,29%, sedangkan laju inflasi “year on Year” (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 4,48%. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.