Bupati Rakor Bencana Dengan Camat Mejobo Dan Para Kades

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di Aula Kecamatan Mejobo, Jumat 16 Nopember 2018, Bupati Kudus H.M. Tamzil dan Wakil Bupati H.M. Hartopo rapat bersama camat  Harso Widodo berserta seluruh Kepala Desa. Rapat yang membahas persiapan untuk mengantisipasi daerah rawan bencana banjir di Wilayah Mejobo dihadiri pula oleh Asisten 1 Sekda, Agus Budi Satriyo, BPBD Kudus berserta Kepala OPD terkait.

Pada kesempatan ini, Harso melaporkan, bahwa wilayah Mejobo merupakan 63% sawah dan 37% merupakan tanah pekarangan. Selain itu, Mejobo juga dialiri 4 sungai besar dan 15 sungai kecil. Dirinya mengungkapkan bahwa beberapa titik sudah dinormalisasi untuk persiapan menyambut musim hujan, diantaranya tanggul sungai piji, sungai Golangtepus, dan sungai Jojo. Semua desa di wilayah mejobo merupakan wilayah terdampak banjir. Harso juga menunjukkan peta genangan dan peta evakuasi yang dibuat atas perintah Bupati setelah acara penutupan TMMD, Selasa 13 Nopember 2018 lalu.

Tamzil mengapresiasi telah dibuatnya 2 peta yaitu peta genangan dan peta evakuasi, serta berpesan untuk melengkapi satu peta lagi yaitu peta terdampak. Untuk itu, dia menghimbau kepada Camat dan Kades untuk memahami wilayahnya masing-masing yang rawan bencana dengan mengajak tokoh masyarakat pada rapat selanjutnya. Dengan begitu dapat menggerakkan peran masyarakat untuk kerja bakti di tanggul-tanggul yang rawan serta membersihkan “dangkel” pohon yang sekiranya menghambat aliran sungai.

Tamzil menekankan untuk mengutamakan penyelamatan jiwa ketika terjadi bencana banjir. Tamzil juga berpesan, agar melakukan penyelamatan jiwa dulu, terutama pada anak-anak dan perempuan, yang kedua penyelamatan benda-benda berharga seperti ijazah, sertifikat. Kemudian kebutuhan logistik yang harus disiapkan dalam menghadapi bencana banjir. Posko penanganan banjir juga harus disiapkan tahun ini untuk penanganan sementara, rencananya 2019-2020 akan ditangani jangka panjang dengan dibuat bendung-bendung kecil di sekitar Sungai Dawe dan Sungai Piji.

Rencananya, akan dibentuk organisasi Emergency Center dibawah BPBD Kudus untuk mempercepat penanganan bencana di daerah Kecamatan. Gagasan tersebut merupakan hasil kunjungan ke Sulawesi beberapa waktu lalu untuk mempelajari penanganan bencana dengan Emergency Center.

Hartopo juga menyampaikan dua hal yang perlu diperhatikan mengenai penanggulangan bencana. Pertama, belum adanya gedung-gedung yang memadai sebagai pengungsian ketika terjadi bencana banjir. Terutama mengenai fasilitas dan kebutuhan bagi pengungsi berupa makanan dan obat-obatan. Hartopo menambahkan, bahwa penganggaran untuk bencana harus cukup setiap tahunnya, dana tersebut digunakan sebagai penyediaan fasilitas pengungsian mulai dari kegiatan penanggulangan, penanganan dan perbaikan dampak setelah bencana.

Sementara itu, Asisten 1 Sekda, Agus melaporkan bahwa kemarin terjadi banjir di sungai Piji yang membawa sampah dari utara menuju selatan. Untuk itu perlunya komitmen dari Pemdes dengan berkerjasama dengan BPBD dan OPD terkait untuk membersihkan tanggul dan memotong pohon disekitar sungai yang kiranya menghambat aliran sungai. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.