Ditargetkan 569 SMK Tahun Ini Ikuti Program Teaching Factory

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di Hotel Griptha Kudus, Kamis 28 Juni 2018, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy membuka langsung acara Koordinasi Bantuan Pengembangan Teaching Factory. Acara ini dihadiri oleh seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.

Dalam sambutannya, Muhajir Effendy mengatakan, Koordinasi Bantuan Pengembangan Teaching Factory adalah sarana menjembatani sekolah dengan bidang usaha.  Dengan pengembangan tersebut, para siswa nantinya dapat memproduksi barang dan jasa sendiri.

Hal ini kata Muhajir, adalah untuk menyambungkan dunia sekolah dengan dunia  indsutri dan usaha. Sehingga para siswa nantinya, bila menjadi karyawan di sebuah perusahaan, sudah menggunakan standart dari perusahaan tersebut.

Ia mengatakan, melalui Teaching Factory, sekolah nantinya akan bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Disebutkan juga nanti, sekolah tidak perlu menyetor penghasilan ke pemerintah. Namun penghasilan yang didapatkan disekolah bisa dikelola melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Dengan program ini, maka penghasilan atau income dari sekolah tidak dibagi, tapi untuk memajukan sekolah. Sehingga sekolahnnya semakin baik, dan maju. Untuk itu, setiap SMK diperbolehkan untuk menjadi BLUD. Nantinya, punya penghasilan tidak harus disetor ke pemerintah, namun bisa dikelola sendiri menjadi income sekolah.

Ia mencontohkan, di Kudus sendiri sudah ada sekolah yang mendapatkan pengembangan Teaching Factory. Seperti SMKN 1 Kudus, disebutkan dia saat ini sekolah tersebut sudah memiliki gedung yang bernilai satu milyar. Hal itu karena pengembangan Teaching Factory.

Untuk bantuannya kata Muhajir, tidak besar hanya Rp.200 juta. Namun pihak sekolah berupaya untuk pengembangan. Seperti SMKN 1 Kudus jurusan tata boga. Saat ini sekolah tersebut sudah memiliki gedung yang senilai satu milyar.

Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud, M Bakhrun menambahkan, tahun 2017 sudah ada SMK yang memdapatkan bantuan. Yakni 114 SMK dari keseluruhan 219 SMK. Untuk sisanya, 105 SMK mendapatakan bantuan Teaching Faktory tersebut. Namun untuk tahun  2018 ini, ada penambahan sekolah sekitar 350 SMK yang direvitalisasi.

Tahun 2018 ini ditargetkan sebanyak 569 SMK melaksanakan program Teaching Faktory. Sedangkan untuk besaran nilai setiap sekolah 200 juta. Dana itu sebagai stimulan, sehngga sekolah sudah memiliki usaha membuka teaching faktory. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.