Kudus, Radiosuarakudus.com- Apitan atau sedekah bumi di Desa Megawon kecamatan Jati, Sabtu sore 27 Juli 2019 berlangsung meriah. Ribuan masyarakat memadati jalur yang dilalui kirab peserta Apitan yang berlangsung dari dua arah yakni dari ruko Mega Indah dan Gedung LIK Megawon dengan finish dilapangan sepakbola. Ada yang beda dalam Apitan tahun ini, karena menghadirkan tarian lain selain tarian asli Megawon yang dikenal dengan Bun Ya Ho. Tarian lain selain Bun Ya Ho yang ditampilkan adalah tarian Sangkar Burung dan tarian Getuk Gulung. Selain itu ditampilkan pula Karsival dengan berbahan sampah daur ulang.
Menurut Kepala Desa Megawon, Nurasag, tahun ini tema Apitan adalah “Sampah Membawa Berkah”. Sengaja tema ini diambil karena dirinya merasa jengah dengan banyaknya sampah yang dibuang dipinggir jalan. Maka dari itu kata dia, karsival ini diadakan sesuai dengan tema Apitan. Dijelaskan pula, bahwa Apitan ini diadakan sejak tahun 2012 silam yang berlangsung hingga kini.
Dikatakannya, peserta Karsival dalam Apitan ini diikuti oleh 20 Rt yang ada didesa Megawon. Dengan tiap Rt harus mengirimkan 5 peserta Karsival dengan memakai busana atau pakaian dari daur ulang sampah plastik dan lainnya. Sehingga lanjut Nurasag, jumlah peserta Karsival ini sebanyak 100 orang. Dan masing – masing peserta dari tiap Rt harus melakukan performance dan dinilai sebab ini dilombakan.
Selain itu kata dia, Apitan ini juga menampilkan Tari Sangkar Burung dan Tari Getuk Gulung yang juga merupakan kuliner khas Megawon. Selain itu tarian Sangkar Burung juga menceritakan kerajinan sangkar burung yang merupakan keajinan asli Megawon sejak jaman dulu.
Dalam Apitan ini, juga dibuat 8 gunungan yang kemudian setelah didoakan lalu menjadi rebutan warga yang memadati lapangan sepakbola Megawon. Hadir dalam acara ini, Camat Jati Andrias Wahyu dan muspika Jati lainnya. (Roy Kusuma – RSK)
