Fosil Gading Stegodon Dengan Panjang 2,8 Meter Dievakuasi Ke Museum Purbakala

Kudus, Radiosuarakudus.com- Satu buah fosil gading gajah yang diperkirakan mencapai panjang 2,8 meter Senin siang, 2 Desember 2019 telah dievakuasi ke Museum Purbakala Situs Patiayam di Desa Terban kecamatan Jekulo. Petugas Museum Purbakala Situs Patiayam, Jamin mengatakan pihaknya mendapatkan laporan adanya temuan fosil itu dari Kasi Sejarah, Museum dan Purbakala (Rahmuskala) pada Disbudpar, Lilik Ngesti pada Hari Minggu kemarin, 1 Desember 2019. Namun, sebetulnya si penemu yakni Sugeng dan Eko menemukan fosil tersebut pada Hari Sabtu, 30 Nopember 2019. Karena salah paham, fosil temuan tersebut sempat akan dibawa oleh Sugeng dan Eko ke Museum. Namun malah hancur, akhirnya pihaknya meminta kepada mereka untuk mengurug lagi dengan tanah. Dan siang tadi pihaknya yang melakukan sendiri evakuasi fosil tersebut.

Masih kata Jamin, temuan fosil ini berada di petak 18 Dukuh Kaliwuluh Desa Gondoharum kecamatan Jekulo. Dengan kondisi fosil yang rusak ini setidaknya untuk dilakukan rekonstruksi dia mengaku butuh waktu 1 bulan agar fosil seperti sediakala. Meskipun diakui, bahwa waktu satu bulan pun belum bisa maksimal hasilnya.

Sementara Kasi Rahmuskala Lilik Ngesti W didampingi kepala UPT Museum Kasman mengatakan, temuan fosil selama ini yang terbanyak berada dikawasan formasi Slumprit dan Kedungmojo. Masih kata Lilik Ngesti, fosil yang ditemukan ini nanti juga bisa didaftarkan ke Tim Pengelolaan Cagar Budaya (TPCB) dan setelah diteliti berkas kemudian diserahkan ke Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Di TACB ini kemudian dikaji layak tidaknya menjadi benda cagar budaya. Saat ini untuk fosil – fosil yang berada di Museum Purbakala Situs Patiayam, sudah dicatat lokasi penemuanya. Apakah temuanya di Kudus atau diluar Kudus. Untuk fosil ini kata dia, merupakan temuan yang kesekian ribu. Karena sepanjang tahun 2019 temuan fosil di Situs Patiayam sudah mencapai seribu lebih.

Masih kata Lilik, untuk menjaga kelestarian fosil di Situs Patiayam harus melibatkan semua pihak. Selama ini pihaknya selalu menyampaikan sosialisasi ke masyarakat sekitar terkait pentingnya fosil binatang purba diwilayah ini bagi anak cucu mereka. Pihaknya juga mengajak warga sekitar untuk selalu bersama – sama melakukan penyelamatan dan pelestarian fosil bersejarah itu. Dengan begitu lanjut Lilik, semua warga disekitar memiliki tanggungjawab untuk menjaga kelestarian fosil yang ada di Situs Patiayam.

Termasuk untuk menganstisipasi agar tidak ada jual beli fosil binatang purba yang dilakukan oleh oknum masyarakat meski dengan iming – iming uang yang menggiurkan dari para kolektor. Ribuan fosil yang ditemukan selama ini kata dia, adalah laporan dari warga sekitar. Ini menunjukkan bahwa mereka juga memiliki tanggungjawab untuk ikut melestarikan benda – benda yang memiliki nilai sejarah tinggi tersebut. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.