Gagalnya Pembangunan Gedung Ngasirah Disesalkan Masyarakat

 

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Gagalnya pembangunan gedung Ngasirah tahun ini serta ketidakpastian kapan pembangunan gedung yang sangat dibutuhkan masyarakat itu terlaksana, membuat masyarakat kecewa.

Gedung pertemuan yang sempat mangkrak sejak Juli 2014 silam sebetulnya membawa angin segar bagi masyarakat, ketika Dinas Kebudayaan dan Parwisata (Disbudpar) Kudus dengan anggaran Rp. 10 milyar tahun ini akan segera membangunnya.

Nampaknya hal itu tidak bisa dilaksanakan, mengingat DAU Kudus untuk APBD perubahan tahun ini yang dikurangi sebesar Rp. 16 milyar, sehingga opsi agar pembangunan tetap berjalan maka sejumlah proyek yang belum dilelangkan akan dikurangi atau dibatalkan.  Salah satu proyek yang belum dilelangkan adalah proyek pembangunan gedung Ngasirah tersebut.

Apalagi tahun 2018 mendatang dalam APBD Kudus diperkirakan ada pengurangan DAU sebesar Rp. 33 milyar. Haryono (47 tahun) warga Desa Jepang kecamatan Mejobo, Jum’ at 4 Agustus 2017 mengaku sangat kecewa gagalnya pembangunan gedung pertemuan itu.

Padahal kata dia, gedung itu dulu sangat strategis lokasinya bila untuk kegiatan dari masyarakat. Dia juga mengaku sudah mendengar bila tahun ini gedung tersebut akan dibangun lagi dengan konsep yang lebih modern.

Namun saat dia mendengar gagalnya pembangunan gedung ini, dia mengaku sangat kecewa. Bahkan dia menuding pemkab tidak pro rakyat yang sangat berharap agar gedung itu dapat dibangun kembali.

Hal yang sama diungkapkan oleh Muslimah (40 tahun) warga desa Baei kecamatan Bae. Dikatakannya, ada historisnya ketika dulu gedung itu dibangun. Ketika gedung itu dibongkar serta dimedia massa akan segera dilakukan pembangunan pada tahun ini, dirinya sudah merasa lega.

Harapannya, tahun depan ketika akan menikahkan anaknya yang kedua, dirinya bisa menyewa gedung etrsebut. Namun apa daya, dia mendengar gedung Ngasirah tersebut gagal dibangun tahun ini serta belum ada kepastian kapan akan dibangun kembali.

Dia meminta kepada pemkab Kudus agar tidak plin plan dalam setiap kali membangun sarana khususnya sarana bagi masyarakat Kudus, seperti halnya gedung Ngasirah yang akan banyak dibutuhkan oleh masyarakat luas. Dengan nada masygul, Muslimah menanyakan, apakah pembangunan gedung Ngasirah tidak penting sehingga harus dibatalkan pembangunannya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.