Harus Ditelusuri Mereka Yang Positip Varian Delta

Kudus, Radiosuarakudus.com- Dari hasil sampel pasien Covid-19 yang dikirim RSUD Kudus ke laborat UGM beberapa waktu lalu, dari 34 sampel sebanyak 28 diantaranya terpapar varian Delta. Begitu pula dari 34 sampel yang dikirim Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus ke Litbangkes, semuanya positip terpapar Covid-19 varian Delta. Ini menunjukkan bahwa banyak pasien Covid-19 di Kudus yang terpapar varian Delta yang katanya memiliki penularan lebih cepat.

Usai penyerahan bantuan mobil Rescue kepada BPBD, Bupati Kudus HM Hartopo menanggapi hal itu mengatakan sebetulnya pihaknya ingin tahu by name by addres pasien yang sampelnya positip terpapar Covid-19 varian Delta itu. Dengan begitu bisa dilakukan tracing terhadap pasien tersebut. Sehingga akan diketahui darimana, mereka bertemu siapa termasuk pekerjaan dari si pasien tersebut dimana.

“Apakah pasien itu sebelumnya memiliki saudara yang bekerja di India lalu pulang kampung ke Kudus. Atau juga si pasien itu bekerja dipelayaran. Ini semua harus ditelusuri sehingga akan tahu asal muasal varian Delta ini menjalar di Kudus. Padahal kita ini kan tidak dekat bandara atau pelabuhan. Makanya ketika kita dituding sebagai penyebar varian Delta ini, saya anggap masih tanda tanya,” kata Hartopo, Jum’ at (18/6/2021).

Sebetulnya lanjut dia, yang menjadi tersangka dulu itu siapa? Apakah mesti Kudus karena lonjakan kasus Covid-19 lebih awal. Lalu sampelnya diambil dari Kudus, sementara kabupaten/kota lainnya sampelnya belum diambil dan belum diketahui hasilnya.

Untuk itu imbuh dia, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemkab dengan melakukan 3T secara masif. Temasuk penerapan 5M pun harus lebih diperketat. Dengan penekanan kepada PPKM mikro.

Bahkan tegas Hartopo, dengan adanya varian Delta di Kudus ini pihaknya akan melakukan pelacakan. Bila nanti pihaknya sudah mendapatkan by name by addres dari sampel yang positip terpapar Covid-19 varian Delta, dirinya akan membentuk tim khusus untuk melakukan pelacakan itu. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.