Hasil Penyebab Dugaan Keracunan Di SD 6 Bulungkulon Belum Diketahui

Kudus, Radiosuarakudus.com- Hingga kini penyebab pasti dugaan keracunan yang dialami oleh 15 siswa SD 6 Bulungkulon kecamatan Jekulo pada Jum’at 2 Agustus 2019 lalu, belum diketahui. Beberapa sampel makanan pun sudah dibawa di laboratorium BLK Semarang. Namun hasilnya masih belum diketahui, kemungkinan pekan depan hasilnya sudah ada. Hal itu dikatakan Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan kabupaten Kudus, M. Nasiban didampingi stafnya Aniq Fuad, Kamis 8 Agustus 2019.

Dikatakannya, hingga kini pihaknya juga masih tanda tanya, karena bila dilihat dari ciri keracunan kok hanya selang waktu dibawah dua jam, biasanya lebih dari dua jam. Selain itu, dari 15 siswa, 14 siswa lainnya ketika tiba di puskesmas Jekulo banyak yang sudah langsung sehat. Hanya satu siswa saja yang sempat menjalani rawat inap meski sebetulnya saat itu kondisinya juga sudah sangat baik.

Ditambahkan oleh Aniq Fuad, bisa jadi kasus itu keracunan namun bisa jadi kasus itu karena adanya pencemaran. Ketika dirinya melakukan observasi di sekolah itu, dari keterangan para guru saat anak – anak makan jajanan tersebut, memang tercium bau bangkai yang menyengat. Dan ketika itu dibawah jendela kelas 3 memang ada bangkai binatang entah binatang apa.

Kemungkinan karena mencium bangkai itu lalu ada yang muntah, dan melihat temannya ada yang muntah diikuti siswa lainnya juga ikut muntah. Tapi kata Aniq Fuad, semua masih menunggu hasil untuk memastikan penyebabnya. Beberapa makanan yang dijadikan sampel untuk diperiksa di laborat Semarang itu antara lain, mie, popcorn, agar – agar warna hijau serta pisang crispi.

Masih kata Aniq Fuad, Rabu kemarin Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan diundang oleh Disdikpora untuk membahas masalah itu. Dari hasil rapat itu disepakati bahwa Dinas Kesehatan untuk melakukan pemantauan terkait jajanan sekolah dan Dinas Perdagangan melakukan pembinaan PKL sekolah. Sedangkan Disdikpora meminta UPT Pendidikan untuk ikut memberikan pembinaan PKL sekolah diwilayahnya.

Pada kesempatan ini Kabid P2PL, M. Nasiban menghimbau kepada para orang tua agar memberikan bekal anaknya dari rumah. Kemudian kepada PKL sekolah juga agar selalu menjaga kebersihan olahan makanan yang akan dijualnya. Termasuk jangan membeli bahan makanan yang sudah kadaluwarsa maupun tidak mengolah kembali jajanan yang tidak laku dijual.

Sementara itu kepala Disdikpora Kudus, Joko Susilo mengatakan, pihaknya jelas tidak bisa melarang para PKL berjualan disekolah. Hanya saja, dia menghimbau kepada para sekolah untuk memberikan pembinaan kepada PKL sekolah dimasing – masing lingkungannya. Agar menjual jajanan yang sehat dikonsumsi. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.