Ibu Hamil Resiko Tinggi Yang Akan Melahirkan Di Tahun 2020 Sebanyak 1.073 Orang

Kudus, Radiosuarakudus.com- Sepanjang tahun 2019 kasus kematian bayi di Kudus mencapai angka 123 dan ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2018, kasus kematian bayi di Kudus sebanyak 115. Hal itu disampaikan Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Muslimah, Rabu 8 Januari 2020. Dikatakannya, penyebab kematian bayi di Kudus ini lebih karena berat badan lahir rendah (BBLR) atau prematur. Ini dipicu dari faktor kesehatan sang ibu, antara lain karena preeklamsia, tekanan darah tinggi, jantung atau kekurangan gizi serta ibu yang beresiko melahirkan karena belum berusia 17 tahun dan lebih dari 35 tahun.

Untuk kasus bayi yang meninggal selama ini kata Muslimah, semua kelahiran di rumah sakit. Diakui oleh Muslimah, kasus kematian bayi ini memang rata – rata dilahirkan dari ibu yang memiliki masalah dengan kesehatannya. Termasuk bila seharusnya tidak boleh hamil karena ada faktor – faktor yang membahayakan jiwanya, tetapi tetap memaksakan untuk hamil meski sebelumnya juga sudah memiliki anak.

Walaupun untuk kesadaran para ibu hamil dalam memeriksakan kandungannya selama kehamilan sudah cukup baik. Karena proses pemeriksaan kehamilan mulai ke puskesmas, bidan ataupun dokter spesialis juga sudah banyak dilalui oleh ibu hamil di Kudus. Untuk itu pihaknya meminta kesadaran ibu – ibu di Kudus bila memiliki resiko tinggi terhadap kehamilan, agar tidak hamil sampai kondisi kesehatan baik.

Untuk angka ibu hamil di Kudus saat ini kata dia, sebanyak 7.973 orang. Dengan jumlah resiko tinggi 952 orang dan resiko sangat tinggi mencapai 121 orang. Sehingga total ibu hamil beresiko tinggi di Kudus yang akan melahrkan di tahun 2020 sebanyak 1.073. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.