Inflasi Kudus Bulan Oktober Lebih Rendah dari Jateng

Inflasi

Kudus, Radiosuarakudus.com – Tingkat inflasi bulan Oktober 2014 di Kabupaten Kudus, tercatat sebesar 0,43 persen atau lebih rendah dibanding dengan tingkat inflasi nasional pada bulan yang sama sebesar 0,47 persen. Selain itu, tingkat inflasi di Kudus juga lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi Jateng pada bulan Oktober 2014 yang sebesar 0,52 persen.

Menurut Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Kudus Endang Tri Wahyuningsih, Selasa 4 Nopember 2014, inflasi bulan Oktober 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan September 2014 di Kudus yang mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok komoditas. Di antaranya, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,21 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 1,11 persen, serta kelompok sandang 0,21 persen.

Sementara kelompok kesehatan 1,02 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,14 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,81 persen. Kelompok komoditas yang mengalami penurunan indeks berupa kelompok bahan makanan sebesar 0,29 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi, berupa bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, mobil, tarif listrik, pasir, cabai merah, ikan bandeng, dan bawang merah. Sementara komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi, yakni daging ayam ras, telur ayam ras, apel, batu bata, dan rampela hati ayam.

Dari enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jateng, semuanya mengalami inflasi, sedangkan Kota Kudus menempati urutan keempat yang memiliki inflasi tertinggi.

Kota SBH yang mengalami inflasi tertinggi, yakni Kota Tegal sebesar 0,95 persen, diikuti Kota Semarang sebesar 0,55 persen, Kota Surakarta sebesar 0,46 persen, dan Kota Kudus sebesar 0,43 persen.

Sementara tingkat inflasi di Kota Purwokerto sebesar 0,41 persen dan inflasi terendah di Kota Cilacap sebesar 0,19 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2014) sebesar 4,60 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 6,42 persen. (Roy)

You may also like...

Comments are closed.